Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Djarot: Kalau Hasil Survei Elektabilitas di Atas 60 Persen, Tidur Semua Nanti Tim Pemenangan

Djarot Saiful Hidayat, menilai dirinya yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beruntung dengan hasil survei yang menurun.

Warta Kota/adhy kelana
Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan pin usai mendeklarasikan relawan Dulure Djarot, di Gg Arab, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016). Dulure Djarot dibentuk sebagai basis pendukung pasangan Ahok-Djarot yang akan terjun dalam Pilkada DKI Jakarta tahun depan. Warta Kota/adhy kelana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, menilai dirinya yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beruntung dengan hasil survei yang menurun.

Djarot menganggap hasil survei yang menyatakan elektabilitas Ahok-Djarot merosot, dapat menjadi acuan untuk bekerja lebih baik lagi.

"Ini bagus jadi semangat, justru saya takut kalau hasil survei menempatkan Ahok-Djarot di atas 60 persen, tidur semua nanti (tim pemenangan)," kata Djarot sambil tertawa di Rumah Sarwono usai deklarasi Dulure Djarot, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016).

Hasil dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengatakan, Ahok dan Djarot memiliki elektabilitas 31,4 persen. Tingkat keterpilihan itu terbilang rendah.

Pasalnya, pada survei-survei sebelumnya elektabilitas Ahok sempat menyentuh angkat 59,3 persen (Maret) sebelum turun menjadi 49,1 persen pada bulan Juni.

Dalam survei LSI yang dipublikasikan kemarin, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menempati posisi dua dengan elektabilitas 21,1 persen dan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni 19,3 persen.

Tren penurunan elektabilitas Ahok menurut peneliti LSI Adjie Alfaraby disebabkan kebijakan Ahok yang tidak disukai warga ibu kota seperti penggusuran dan reklamasi.

Selain itu, isu kepribadian seperti kata kasar yang sering diucapkan Ahok menjadi salah satu faktor turunnya elektabilitas.

Dari hasil survei itu, Djarot bersyukur posisi dia dan Ahok masih lebih tinggi dibanding dua pesaingnya.

Menurut Djarot, benar atau tidaknya hasil survei tersebut belum bisa dipastikan. Sebab, kebenaran hasil survei akan diuji di bilik suara, saat pemilihan 15 Februari nanti.

Meski demikian, Djarot mengaku, hasil survei itu akan menjadi masukan bagi mereka untuk dapat memenangkan Pilkada DKI.

"Nggak apa-apa, itu akan jadi masukan, nggak apa-apa turun tapi Alhamdullilah masih lebih tinggi dari yang lain," ucapnya.(Faizal Rapsanjani)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved