Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Kenapa Pilih Agus Yudhoyono, Bukan Ibas? Ini Pertimbangannya

Ibas dipandang lebih mengenal dunia politik karena lebih dulu aktif sebagai kader Partai Demokrat.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), saat jumpa pers terkait pelaksanaan Pilkada Serentak di Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015). Demokrat menilai secara umum pelaksaan Pilkada serentak berlangsung aman dan lancar namun masih ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan pasangan calon. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nachrowi Ramli mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasan kenapa Partai Demokrat memutuskan untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dan bukan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Ketua Umum DPD Partai Demokrat DKI Jakarta itu mengatakan keputusan untuk mengusung Agus cukup mengejutkan banyak pihak.

Pasalnya Agus dikenal sebagai perwira menengah TNI Angkatan Darat dan tidak memiliki karier di bidang politik.

Sedangkan, Ibas dipandang lebih mengenal dunia politik karena lebih dulu aktif sebagai kader Partai Demokrat.

Nachrowi menuturkan, salah satu alasan kenapa pihaknya tidak mengusung Ibas adalah karena Ibas akan bertugas sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Partai Demokrat dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.

"Tugas yang akan diemban Edhie atau Ibas ini menjadi alasan dirinya tidak masuk sebagai sosok yang dicalonkan sebagai bakal calon gubernur DKI dari Poros Cikeas," ujar Nachrowi saat ditemui di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi No.41, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016).

Poros Cikeas yang terdiri dari empat partai telah mengumumkan Agus sebagai bakal calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

Agus akan berduet dengan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Sylviana Murni. Koalisi itu terdiri dari Demokrat, PPP, PKB dan PAN.

"Mas Ibas masih dibutuhkan di partai karena mengelola jabatannya sebagai ketua komisi pemenangan pemilu, jadi fokus di sana dan tidak masuk (daftar calon gubernur)," kata Nachrowi.

Menurut Nachrowi, dipilihnya Agus berdasarkan persetujuan dari empat partai koalisi.

Meski tidak dikenal di dunia politik, Nachrowi mengatakan, popularitas Agus sudah dikenal melalui berbagai seminar yang pernah didatanginya selama ini.

Namun, Nachrowi mengakui, tim pemenangan Agus akan melakukan kerja keras untuk meningkatkan popularitas Agus dalam beberapa bulan ke depan.

"Elektabilitas modal awal, kami akan kerja keras setelah ini soal elektabilitas, tinggal diperkenalkan ke masyarakat Jakarta," kata dia.

Setelah memutuskan maju sebagai cagub, Agus mengundurkan diri dari dunia militer sesuai aturan.

Agus-Sylvia akan berhadapan dengan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh PDI-P, Partai Hanura, Nasdem dan Golkar.

Adapun Partai Gerindra dan PKS akan mengumumkan siapa pasangan yang diusung hari ini.(Kristian Erdianto)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved