Pengakuan Freddy Budiman
Haris Azhar: Jujur, Saya Sebenarnya Malu
"Saya ini belum apa-apa lah dibandingkan dengan perjuangan petani," ujar Haris.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS), Haris Azhar mengaku kasusnya belum seberapa parah dibandingkan nasib petani di Indonesia yang dilaporkan mendapatkan ancaman.
"Jujur, saya sebenarnya malu. Para petani ini yang sesungguhnya mempunyai ancaman jauh lebih besar daripada saya. Saya ini belum apa-apa lah dibandingkan dengan perjuangan petani," ujar Haris di Kantor Konsorsium Pembaruan Agraria, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Haris menjelaskan setidaknya ancaman kepada petani sangat nyata dari mulai pembunuhan petani, pembakaran rumah, pengambil-alihan lahan secara sewenang-wenang, serta dihadapkan dengan senjata laras panjang aparat.
Belum lagi, pihak aparat penegak hukum yang menurut Haris telah berhasil mengurung petani di sel penjara atas dasar tuntutan yang tidak jelas dan mengada-ada.
"Hari ini saya, besok tidak tahu siapa. Malam nantipun kita belum tentu dapat merasakan nyenyaknya tidur karena sistem hukum yang sudah mulai semena-mena ini," tambahnya.
Hal senada juga diungkap oleh Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Irwan Nurdin yang mengungkapkan bahwa pada 2015 setidaknya 278 orang petani dikriminalisasi dengan ditangkap dan ditahan hingga dipidanakan secara paksa.
"Kalau mau melihat 10 tahun terakhir, 1.395 petani sudah dikriminalkan oleh aparat. Nama besar seperti Haris Azhar saja bisa dikriminalkan, apalagi petani yang tidak memiliki nama, bahkan dilirik oleh pemerintahpun tidak," jelas Irwan.