Amnesti Kepada Din Minimi Buat Kelompok Bersenjata di Papua dan Poso Serahkan Diri
Rencana pemberian amnesti untuk kelompok bersenjata di Aceh pimpinan Nurdin bin Ismail alias Din Minimi berdampak positif.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi bidang Dalam Negeri Badan Intelijen Negara (BIN), Mayjend TNI Thamrin Marzuki menilai rencana pemberian amnesti untuk kelompok bersenjata di Aceh pimpinan Nurdin bin Ismail alias Din Minimi berdampak positif.
Menurutnya, adanya amnesti tersebut berdampak terhadap kelompok bersenjata lainnya di Indonesia.
"Sudah ada dampak dari rencana pemberian amnesti ke kelompok Din Minimi ini. Sudah kelihatan," kata Thamrin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Thamrin menuturkan, sepuluh anggota kelompok bersenjata di Papua pimpinan Goliat Tabuni menyerahkan diri setelah kelompk Din Minimi dikabarkan bakal menerima amnesti.
Goliat Tabuni disebut Thamrin sebagai kelompok terkuat di Puncak Jaya, Papua.
"Kita juga berharap Goliat Tabuni menyerahkan diri," tuturnya.
Masih kata Thamrin, tiga kelompok bersenjata di Poso yang selama ini masuk daftar pencarian orang (DPO) telah menyerahkan diri.
Hal itu terjadi setelah Din Minimi dikabarkan menerima amnesti.
Dijelaskannya, langkah Kepala BIN, Sutiyoso yang membujuk kelompok Din Minimi untuk turun gunung dalam rangka menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi dalam rapat kabinet.
"Disampaikan bahwa salah satunya bagaimana menyelesaikan kelompok bersenjata dengan pendekatan soft approach. Inilah yang dijabar BIN," katanya.