Pengakuan Freddy Budiman
Dasco Bingung Cerita Haris Azhar Diungkap Jelang Eksekusi Freddy Budiman
Dasco mengaku bingung dengan cerita Haris berdasarkan keterangan Freddy Budiman.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR akan mengecek kebenaran pernyataan koordinator KontraS Haris Azhar terkait cerita gembong narkoba Freddy Budiman.
Demikian dikatakan Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad ketika dihubungi, Senin (1/7/2016).
"Kita lihat itu sebagai sebuah masukan untuk instropeksi institusi. Tapi kita kan perlu cek kebenarannya berdasarkan fakta dan data," kata Dasco.
Dasco mengaku bingung dengan cerita Haris berdasarkan keterangan Freddy Budiman.
Sebab, cerita itu didapat Haris pada tahun 2014 tetapi baru diungkap ke publik menjelang eksekusi mati Freddy Budiman.
"Itu menjadi kebingungan kita. Ini kan kayak ngelempar isu. Tapi bagaimanapun akan kita dalami. Fungsi pengawasan juga akan kita lakukan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Koordinator KontraS, Haris Azhar dalam pesan singkatnya menceritakan bagaimana tereksekusi mati, Freddy Budiman pernah mengungkapkan dirinya memberi sejumlah uang kepada BNN sebagai 'Uang Setor' bisnis narkobanya.
"Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyeludupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp450 Miliar ke BNN. Saya sudah kasih Rp 90 Milyar ke pejabat tertentu di Mabes Polri," ujar Freddy kepada Haris sebelum dieksekusi.
"Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua, di mana si jendral duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun.” cerita Haris, Jakarta, Jumat (29/7/2016).