Minggu, 5 Oktober 2025

Kerusuhan di Tanjung Balai

Peran Tokoh Agama dan Adat Sangat Penting Cegah Konflik Berbau SARA

Berbagai pihak menyayangkan terjadinya kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016) malam.

Editor: Adi Suhendi
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Sunanto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai pihak menyayangkan terjadinya kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016) malam.

Apa lagi kerusuhan tersebut berujung dengan munculnya isu SARA sehingga menyebabkan satu vihara dan empat kelenteng hangus terbakar.

"Sangat disesalkan isu-isu SARA masih muncul," ujar pengamat dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto kepada Tribunnews.com, sabtu (30/7/2016).

Agar kejadian serupa tidak terulang, dia mendorong tokoh agama dan adat serta Pemerintah di daerah masing-masing untuk memberikan pemahaman yang benar kepada warganya.

Khususnya pemahaman yang benar akan nilai-nilai Pancasila serta mejaga dan memupuk rasa toleransi antar umat beragama di daerah masing-masing.

"Harus hadir dan tidak henti-hentinya memberikan pemaham kepada masyarakat soal itu," ucapnya.

Menurutnya, jika tokoh-tokoh agama, adat, dan pemerintah setempat berperan dengan baik, tidak akan terjadi konflik berbau SARA seperti yang terjadi di Tanjung Balai.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved