Pengakuan Freddy Budiman
Delapan Fakta Menarik Tindak Tanduk Freddy Budiman
Nama Freddy Budiman kembali menjadi perbincangan meskipun gembong narkoba tersebut kini sudah dieksekusi mati.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Freddy Budiman kembali menjadi perbincangan meskipun gembong narkoba tersebut kini sudah dieksekusi mati.
Namanya kembali mencuat kepermukaaan tepat dihari regu tembak melesatkan timah panas ke tubuh pria asa Surabaya tersebut.
Kini mencuat pengakuan Freddy Budiman seperti yang diungkap Koordinator KontraS, Harris Azhar.
Freddy dalam pengakuannya seperti yang diungkapkan Haris, selama menjalankan bisnis narkoba dirinya memberikan'uang setor' kepada lembaga yang senantiasa berhubungan dengannya.
Tak hanya itu, ia pun mengungkap ada orang kuat yang senantiasa membantunya dalam memasukan barang haramnya dari luar negeri.
Berikut fakta-fakta menarik dari Freddy Budiman mulai dari tersangkut hukum hingga muncul pengakuan 'uang setor'.
1. Keluar masuk Penjara Akibat Kasus Narkoba
Freddy tercatat pernah menghuni Lapas Cipinang tahun 1997 karena kasus Narkoba.
Tak jera, ia pun kembali tertangkap dalam kasus narkoba. Ia pun harus kembali merigkuk dipenjara karena kedapatan memiliki 500 gram sabu pada 2009 dengan vonis 3 tahun 4 bulan penjara.
Keluar dari penjara, tak lama ia pun kembali tertangkap karena kedapan memiliki ratusan gram sabu serta bahan pembuat inex pada 2011.
Tak juga jera, meskipun sudah berada di penjara, ia tetap menjalankan bisnis haramnya.
Justru Freddy malah mengimpor 1,4 juta butir ekstasi dari China pada 28 April melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada 8 Mei 2012.
Atas kasusnya tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan hukuman mati kepada Freddy Budiman pada 5 Juli 2013.
Tak hanya itu, pria pengimpor 1,4 juta ekstasi tersebut juga dicabut 7 hak asasinya.
2. Sederet Nama Model dan Bilik Asmara di Lapas
Namanya kembali mencuat saat model majalah dewasa Vanny Rosyanne mengaku sebagai mantan pacar Freddy.
Vanny saat itu mengaku ada bilik asmara di Lapas pada 2013 silam.
Menurut pengakuan Vanny saat itu dirinya sering bertemu dengan Freddy di ruangan khusus untuk menikmati narkoba dan berhubungan seks.
Tidak hanya Vanny saat itu yang mengklaim punya kedekatan khusus dengan Freddy, model lainnya Anggita Sari pun mengaku sebagai kekasih gembong narkoba tersebut.
Pengakuan Vanny saat itu membuat Kementerian Hukum dan HAM menjadi sorotan yang akhirnya Kalapas Cipinang Thurman Hutapea dicopot dari jabatannya.
Tidak lama setelah kasus tersebut mencuat, Freddy pun dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Senin (29/7/2013).
3. Pabrik Narkoba di Lapas
Diasingkan ke Nusakambangan tidak membuat Freddy jera dengan bisnis haramnya.
Sebelum dipindahkan ke Nusakambangan, Freddy sempat menitipkan bahan-bahan pembuat prekusor narkotika kepada seorang warga binaan pemasyarakatan bernama Tjejep Setiawan alias Asiong.
Oleh Asiong, sehari setelah pemindahan Freddy, perangkat tersebut dipindahkan ke Bengkel Pertukangan di Gedung Balai Latihan Kerja LP Cipinang.
Kemudian, pada 3 Agustus 2013, dipindahkan kembali ke gudang Gedung Balai Latihan Kerja LP Cipinang.
Kemudian Kementerian Hukum dan HAM bersama Bareskrim Polri melakukan sidak di Lapas Narkotika Cipinang pada 6 Agustus 2013.
Alhasil, sebuah pabrik pembuatan narkoba di dalam Lapas tersebut ditemukan.
Selain menemukan alat pembuat sabu, dalam sidak juga ditemukan stoples yang diduga berisi red fosfor, alat cetak, jeriken berisi cairan berwarna putih, buku tabungan, ATM, HP, SIM card, charger, headset, dan beberapa paket sabu.
Freddy Budiman pun dibawa kembali ke Jakarta untuk kasus pabrik sabu di Lapas Cipinang.
Saat itu terungkap bahwa bahan dasar pembuat sabu seperti ephedrine dan alat-alatnya dimasukan Freddy saat menghuni Lapas Cipinang.
4. Pukul Wartawan
Saat itu Freddy pun menyaksikan pemusnahan barang bukti kasus pabrik sabu di LP Cipinang yang melibatkannya, Jumat (30/8/2013) di Gedung Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri,Jakarta Timur.
Freddy yang mengenakan kaos putih saat itu sempat berusaha menyembunyikan wajahnya dari sorotan kamera wartawan yang meliput.
Usai pemusnahan, saat dirinya hendak dibawa petugas untuk kembali ke sel tahanan, dengan tangan terborgol Freedy langsung menghampiri Imam (28) wartawan Sindo TV, dan langsung memukulinya.
Meskipun sudah terbongkar bisnis haramnya berkali-kali, tetapi jaringan narkobanya di Lapas tetap berjalan.
5. Pabrik Narkoba di Dekat Rumahnya
Tahun 2014, Polres Jakarta Timur membekuk kaki tangan Freddy saat akan memasukan narkoba ke dalam Lapas.
Pada tanggal 7 April 2015, Direktorat Narkoba Bareskrim Polri mengungkap jaringan narkotika internasional Belanda-Pakistan-Indonesia yang kembali melibatkan Freddy Budiman.
Kasus terungkap setelah dua anak buah Freddy Budiman ditangkap Bareskrim Polri di Kabupaten Bekasi pada tanggal 7 April 2015 pukul 12.30 WIB.
Dari penangkapan tersebut terungkap lah pabrik narkoba pabrik produksi narkoba milik Freddy di Ruko CBD Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 16 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
6. Penampilan Freddy Berubah Alim
Lama tidak terdengar, nama Freddy Budiman kembali mencuat pada awal 2016.
Kali ini karena penampilannya berubah. Freddy yang sebelumnya berpenampilan garang dengan mencat rambutnya, tiba-tiba rambutnya hitam dan memelihara janggut dengan jidat hitam setelah cukup lama menghuni Lapas Nusakambangan.
Beredar kabar Freddy bergabung dengan ISIS melalui doktrin Aman Abdurahman di Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan.
Tapi hal tersebut dibantah pihak Kemenkuham yang mengatakan Freddy tidak pernah satu lapas dengan Aman.
11 Desember 2015, Freddy pun dipindahkan dari Nusakambangan dan menghuni Lapas Gunung Sindur Bogor.
Selama di Gunung Sindur, kehidupan Freddy lebih religius dan banyak mendekatkan diri kepada tuhan.
Freddy pun lebih banyak memperdalam ilmu agama serta rajin ibadah dan sudah pasrah jika dirinya dieksekusi mati.
7. Ajakan Untuk Bertobat
Usai menjalani sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2016), Freddy Budiman mengajak kepada semua orang yang terlibat Narkoba untuk bertobat.
Ia menganggap Narkoba tidak akan menghasilkan apa-apa dalam hidup.
"Seperti itu yang saya rasakan. Setiap saya kerja (bisnis narkoba), pasti tertangkap, jadi hasilnya nol, berarti Allah tidak mengizinkan," katanya.
Dia saat itu mengaku sudah bertobat dan hanya berserah diri menhadapi eksekusi mati.
7. Ucap Takbir Saat Hadapi regu Tembak
Saat dieksekusi mati di Nusakambangan, Jumat (29/7/2016) Freddy Budiman mengenakan pakaian serba putih.
Ia mengenakan gamis putih dipadu celana putih.
Pria asal Surabaya tersebut pun mengucapkan kalimat takbir berkali-kali sebelum peluru yang dilesatkan regu tembak menembus tubuhnya.
8. Muncul Pengakuan Mengejutkan Setelah Dieksekusi
Koordinator KontraS, Haris Azhar dalam pesan singkatnya menceritakan bagaimana tereksekusi mati, Freddy Budiman pernah mengungkapkan dirinya memberi sejumlah uang kepada BNN sebagai 'Uang Setor' bisnis narkobanya.
"Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp 450 miliar rupiah ke BNN," ujar Freddy kepada Haris.
"Saya sudah kasih 90 miliar rupiah ke pejabat tertentu di Mabes Polri."
Haris menulis lengkap testimoni Freddy Budiman dan beredar luas di jejaring sosial.
"Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua, di mana si jenderal duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun,” cerita Haris, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Harris melanjutkan bahwa BNN juga pernah diberitahu mengenai keberadaan pabrik narkoba yang berada di Cina oleh Freddy.
Namun, petugas BNN tidak dapat melakukan apapun dan akhirnya kembali ke Indonesia.
Dari keuntungan penjualan, Freddy mengatakan dapat membagi-bagi puluhan miliar kepada sejumlah pejabat di institusi tertentu, termasuk Mabes Polri untuk mengamankan bisnis narkobanya. (Berbagai sumber)