Senin, 6 Oktober 2025

Kudeta di Turki

Hendropriyono Bicara Soal Upaya Kudeta di Turki

Ia menilai sikap Recep Tayyip Erdogan yang mendua dalam kasus ISIS dan sikap swasta Turki.

Editor: Johnson Simanjuntak
BBC
Pasukan militer Turki menutup dua jembatan strategis yang berada di atas Selat Bosporus, Turki. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono ikut berkomentar mengenai upaya kudeta yang terjadi di Turki.

Ia mengingatkan saat ini di Turki adalah keadaan lingkungan strategis.

"Dalam era Mustafa Kemal Pasha sebagai Ataturk (Pemimpin Turki), urusan pemerintahan terpisah dari urusan agama. Sejak pemerintah Erdogan pemisahan tersebut semakin pudar. Militer dan sebagian masyarakat ingin kembali seperti keadaan pada era Ataturk," kata Hendropriyono dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/7/2016).

Ia menilai sikap Recep Tayyip Erdogan yang mendua dalam kasus ISIS dan sikap swasta Turki.

Termasuk putera Erdogan yang mengambil kesempatan, melalui pembelian minyak dari ISIS.

Sementara, Rusia yang menuduh ISIS adalah rekayasa Barat mendukung usaha kudeta kelompok militer.

"Barat yang biasanya mendukung Erdogan terlihat ambigu, kecuali jika Obama berhasil mendobrak kebiasaan Barat tersebut," kata Hendropriyono.

Ia mengatakan Erdogan menyerukan rakyat pendukungnya, untuk turun ke jalan menentang kudeta. Biasanya Barat berada di belakang "people power".

Jika Barat tiba-tiba kembali ambigu, kata Obama, karena runtuhnya ISIS ternyata kini menyuburkan kembali Al-Qaeda, maka usaha kudeta kelompok militer ini akan berhasil.

"Kudeta kelompok militer akan gagal jika pimpinan mereka tidak jelas, sedangkan Erdogan tetap memegang komando pengendalian terhadap militer," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved