Minggu, 5 Oktober 2025

Ketua KPU Meninggal Dunia

Kita Kehilangan Seorang Tokoh Muda Terbaik Bangsa

Husni Kamil Manik, lahir di Medan, 18 Juli 1975. Meninggalkan seorang isteri, Endang Mulyani dan 3 (tiga) orang

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik saat rapat pleno rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013). KPU bersama Bawaslu, Kemendagri, partai politik, dan KPU provinsi melakukan rapat untuk menetapkan jumlah DPT Pemilu 2014. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tak banyak orang saya undang, karena memang acara akad nikahnya sederhana saja, sesuai dengan kemampuan ekonomi.

Hanya dihadiri keluarga dan beberapa sahabat dan tetua keluarga Mandailing di Jakarta. 

Selain bang Buyung Nasution yang bertindak sebagai wakil keluarga dari pihak saya, ada bang Hariman Siregar, Syahganda Nainggolan dan Yudi Latief yang sekaligus bertindak sebagai penceramah perkawinan.

Satu ceramah perkawinan yang terindah yang pernah saya dengar. 

Di luar itu, hanya ada beberapa kawan aktivis dan mahasiswa. Total undangan tak lebih dari 100 orang.

Sudah termasuk pihak dari dua keluarga. Di luar tokoh-tokoh yang saya sebut di atas, tak ada satupun tokoh nasional yang saya undang. 

Tapi, tanpa saya duga sama sekali, Pak Husni Kamil Malik, ketua KPU 2012-2017, tiba-tiba ada dalam  deretan orang-orang yang memberi ucapan selamat.

Saya kaget dan bingung. Dari mana beliau tahu informasi saya sedang melangsungkan akad nikah. 

Beliau menyalami saya dengan erat sembari, tentu saja, menyisipkan amplop ke tangan saya.

Kami tak sempat bercakap panjang. Setelah berbincang sedikit, beliau pamit.

Saya tak tahu apa alasan beliau hadir dalam akad nikah itu. Padahal saya tidak undang. 

Tapi, beberapa tahun setelah bergaul dengan beliau, saya baru bisa melihat setidaknya 3 hal dari beliau.

1. Selalu punya rasa hormat dan empati pada orang lain. Dua sikap yang membuatnya tidak banyak seteru apalagi musuh atau lawan.

Padahal jabatan ketua KPU kalau tak dikelola dengan baik akan mudah mengundang sikap tak bersahabat dr orang lain. 

2. Terbuka, suka mendengar dan demokratis. Sikap ini dapat dilihat dari caranya memimpin KPU, khususnya memimpin sidang-sidang pleno tahapan pemilu yang dihadiri oleh perwakilan partai.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved