Sabtu, 4 Oktober 2025

Anggota DPR Disuap

Malu Disorot Kamera, Tahanan KPK Tutupi Wajah Pakai Selimut dan Topi

KPK menahan lima orang yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) suap proyek jalan di Sumatera Barat, pada Kamis (30/6/2016) dini hari

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Tahanan KPK menutup wajahnya dengan selimut saat disorot kamera televisi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPK menahan lima orang yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) suap proyek jalan di Sumatera Barat, pada Kamis (30/6/2016) dini hari.

Kelima tersangka berusaha menutupi wajahnya dengan sejumlah alat seadanya, mulai dengan tangan sampai dengan selimut.

Pantauan Tribun, satu per satu tersangka digelandang petugas dari Gedung KPK ke mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan pada pukul 01.00-01.30 WIB.

Yogan Askan selaku pengusaha pemberi suap, tampak mengenakan kemeja hitam berbalut rompi tahanan warna dan celana panjang hitam saat digelandang ke mobil tahanan.

Ia pun tampak mengenakan kacamata dan topi flat cap hitam bak pelukis.

Dengan tangan membawa air mineral, jaket kulit hitam dan tas jinjing, Yogan jalan terhuyung melewati himpitan petugas dan belasan wartawan yang hendak mengabadikan gambarnya. Bahkan, ia sempat terjatuh saat menuruni anak tangga menuju mobil tahanan.

Berikutnya, petugas menggiring Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Pemprov Sumbar, Suprapto, ke mobil tahanan. Ia mengenakan kemeja hitam berbalut rompi tahanan warna oranye.

Suprapto pun memilih tak mau menjawab saat ditanya oleh awak media.

Yogan dan Suprapto memilih diam saat awak media mencecar pertanyaan tentang pemberian suap kepada Putu. Lantas, petugas memasukkan kedua tersangka ke dalam satu mobil tahanan.

Selanjutnya, petugas menggiring sekretaris/staf pribadi I Putu Sudiartana, Noviyanti, ke mobil tahanan.

Novi yang mengenakan celana jins biru dan atasan balutan rompi tahanan oranye, juga memilih bungkam dan menutupi sebagian besar tubuhnya dengan selimut putih bergaris hitam seperti selimut di rumah sakit. Wajahnya pun hanya terlihat matanya saat awak media hendak mengabadikan dirinya.

"Apa ibu meriang yah? Kok, segala pakai selimut?" cecar wartawan kepada Noviyanti saat memasuki mobil tahanan.

Di belakang Noviyanti, petugas menggiring pengusaha Suhaemi yang juga orang kepercayaan I Putu Sudiartana, ke mobil tahanan. Ia pun sama, menolak bicara sembari menutupi kepala hingga wajahnya dengan kain warna hitam.

Di gelombang terakhir, petugas menggiring anggota DPR dari Demokrat, I Putu Sudiartana, dari Gedung KPK ke mobil tahanan.

Putu tampak mengenakan bawahan jins hitam dan kemeja hitam berbalut rompi tahanan oranye. Ia tampak trendy dengan topi baseball warna putih bertuliskan 'FJ'. Dengan menunduk dan menutupi wajah dengan tangan, Putu berjalan melewati himpitan awak media, ke mobil tahanan.

Belum diketahui, dari mana para tersangka mendapatkan pinjaman barang-barang tersebut untuk menutupi wajahnya itu.

Plh Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati menyampaikan, kelima tersangka ditahan di rutan terpisah di Jakarta, untuk kepentingan penyidikan selama 20 hari ke depan.

Anggota DPR I, Putu Sudiartana ditahan di Rutan Polres Jakarta Selatan; Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Pemprov Sumbar, Suprapto di Rutan Salemba; pengusaha Yogan Askan di Rutan Polres Jakarta Pusat; dan pengusaha Suhaemi di Rutan Pomdam Jaya Guntur.

Sementara, sekretaris/staf I Putu Sudiartana, Noviyanti, ditahan di Rutan Gedung KPK.

Diberitakan, tim KPK menangkap tujuh orang dalam OTT pada Selasa malam dan Rabu (29/6) dini hari. Mereka ditangkap karena terlibat praktik suap Rp500 juta kepada anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, I Putu Sudiartana, terkait pemulusan anggaran proyek pembangunan 12 ruas jalan di Sumatera Barat dalam APBN-P 2016.

Mereka adalah, anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, I Putu Sudiartana dan orang dekatnya, Ipin, di kediaman Putu, Ulujami, Jaksel. Petugas menemukan uang 40 ribu Dolar Singapura dari rumah Putu

Sekretaris pribadi Putu, Noviyanti dan suaminya, Muchlis, ditangkap di rumahnya, Petamburan, Jakarta Barat.

Berikutnya, petugas menangkap pengusaha Yogan Askan dan Kepala Dinas, Suprapto, di rumah masing-masing, Padang, Sumbar.

Terakhir, petugas KPK mencokok seorang pengusaha sekaligus orang kepercayaan I Putu Sudiartana, Suhaemi, di rumahnya, Tebing Tinggi, Sumbar.

Dalam OTT ini, petugas menemukan bukti transfer dana Rp500 juta dari Yogan Askan dan Si Kepala Dinas ke tiga rekening orang dekat Putu, termasuk ke suami Noviyanti. Selain itu, petugas menemukan uang 40 ribu Dolar Singapura dari rumah Putu yang belum diketahui peruntukannya.

Kelima tersangka telah ditetapkan sebagai tersangka usai diperiksa 1x24 jam di kantor KPK.

Saat ini, penyidik KPK tengah mengembangkan kasus suap ini, termasuk ada atau tidak keterlibatan anggota Komisi III dan Komisi V lain, pengusaha kontraktor jalan lain hingga Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved