Sabtu, 4 Oktober 2025

Inilah Asal-usul Nomor Lambung di Kapal Perang TNI AL

Pernahkah kita bertanya, dari mana asal angka-angka yang berada di nama-nama kapal perang milik TNI AL?

NET
KRI Diponegoro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernah mendengar KRI Ahmad Yani 351? Atau KRI Yos Sudarso 353?

Pernahkah kita bertanya, dari mana asal angka-angka yang berada di nama-nama kapal tersebut?

Kenapa 351? Kenapa 353? Angka-angka itu bukan muncul sembarangan, tapi ada penjelasannya.

Pada dasarnya, nomer lambung kapal perang TNI AL dibagi berdasarkan satuan dimana kapal tersebut bernaung.

Secara keseluruhan ada tujuh satuan yang menjadi induk kapal perang, Satuan Kapal Eskorta (Satkor), Satuan Kapal Cepat (Satkat), Satuan Kapal Patroli (Satrol), Satuan Kapal Ranjau (Satran), Satuan Kapal Selam (Satsel), Satuan Kapal Amfibi (Satfib), dan Satuan Kapal Bantu (Satban).

Berikut klasifikasinya:

Angka 3


KRI Fatahillah 361/Wikipedia 

Angka ini biasa digunakan oleh kapal-kapal di bawah Satuan Kapal Eskorta (Satkor). Seluruh kapal Satkor biasanya menggunakan nama-nama pahlawan.

Satuan ini mengoperasikan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR), kapal Frigat Ringan Multi Peran (Multi Role Light Frigate/MRLF), dan kapal korvet atau biasa disebut kapal Perusak Kawal (PK).

Contohnya, KRI Fatahillah (361), KRI Diponegoro (365), KRI Oswald Siahaan (354), dan yang paling muda KRI John Lie (358).

Angka 6


KRI Todak 631/Wikipedia 

Kapal dengan nomor lambung 6 biasanya dioperasikan di bawah Satuan Kapal Cepat (Satkat).

Satuan yang punya tugas utama sebagai pemukul pertama kapal-kapal lawan ini mengoperasikan setidaknya tiga jenis kapal, Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT), dan Fast Torpedo Boat (FTB) dengan menggunakan  nama-nama yang diambil dari nama senjata tradisional dan binatang buas.

Halaman
123
Sumber: Angkasa
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved