HT Berikan Wawasan Kebangsaan kepada Santri di Pondok Pesantren Kempek Cirebon
Indonesia harus segera menata ulang strategi perekonomian agar lebih cepat menjadi negara maju.
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Indonesia harus segera menata ulang strategi perekonomian agar lebih cepat menjadi negara maju.
“Dari sekitar 250 juta penduduk, hanya sekitar 1 juta lebih yang membayar pajak. Artinya, kesenjangan sosial di Indonesia sangat tinggi. Yang mapan sedikit yang tidak mapan banyak, makin hari kesenjangan semakin lebar. Ini yang harus ditata ulang,” kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan wawasan kebangsaan kepada para santri di Pondok Pesantren Kempek, asuhan KH Mustofa Aqil Siroj, Cirebon, Kamis (23/6/2016).
Basis pembayar pajak yang kecil tersebut menunjukan ekonomi Indonesia saat ini hanya digerakan oleh sebagian masyarakat.
Hal tersebut terjadi karena Indonesia masuk ke pasar bebas disaat mayoritas masyarakat belum siap baik dari sisi kesejahteraan dan pendidikan.
“Ini yang mengakibatkan ekonomi kita ditopang oleh sebagian kecil masyarakat saja, itulah yang menyebabkan, Indonesia sudah merdeka 70 tahun, tapi masih belum menjadi negara maju,” ujarnya.
Pada zaman orde lama pasar Indonesia belum terlalu bebas, kemudian masuk ke orde baru mulai terbuka perlahan-lahan, masuk reformasi semakin terbuka.
“Zaman sekarang buka-bukaan. Sekarang kita sudah masuk MEA disaat tatanan masyarakat kita belum siap. Banyak pemikir-pemikir kita mindsetnya luar negeri, mindsetnya asing. Padahal kita berbeda,” kata HT.
Sebagai contoh dia menggambarkan perkembangan ekonomi di India. Negara tersebut 30 tahun lalu menerapkan ekonomi liberal. Padahal masyarakat negara tersebut belum siap dalam kesejahteraan dan pendidikan.
Seiring dengan waktu, pembangunan di negara tersebut hanya terkosentrasi pada kelompok elit. Mayoritas masyarakatnya yang secara kesejahteraan dan pendidikan kurang, tidak menerima manfaat dari pertumbuhan ekonomi. Sampai hari ini ekonomi India masih kecil, kesenjangan pun semakin lebar.
HT menuturkan konsepnya dalam membangun perekonomian, seharusnya masyarakat yang belum produktif dibangun menjadi produktif dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada mereka. Tujuannya agar masyarakat tumbuh lebih cepat.
Ujung-ujungnya masyarakat yang menggerakan perekonomian lebih banyak. Masyarakat yang sebelumnya tidak produktif dan tidak membayar pajak, jadi bisa produktif dan membayar pajak. Lapangan pekerjaan pun semakin terbuka.
Posisi Indonesia, saat ini masih sekitar 30% dari batasan minimum pendapatan per kapita negara maju yang sebesar US$ 12.000. Tanpa mengubah strategi ekonomi Indonesia akan sulit untuk menjadi negara maju. Sebab yang bertumbuh menjadi penopang ekonomi terkosentrasi pada kalangan atas yang jumlahnya sedikit.
HT percaya dengan membangun masyarakat menjadi produktif Indonesia akan lebih cepat menjadi negara maju. Dengan menjadi negara maju, pendidikan di Indonesia bisa ditingkatkan. Kesehatan masyarakat terjamin, dilayani rumah sakit dengan baik, meski tak memiliki biaya sebab negara mampu untuk membiayai. Begitu juga bidang lainnya juga akan jauh lebih baik.
Di Ponpes Kempek HT juga memberikan motivasi dan pengalamannya kepada para santri agar menjadi orang berhasil di masa depan.
“Hidup kita harus fokus pada kualitas. Kualitas yang pertama adalah kualitas vertikal, kualitas hubungan kita dengan Sang Pencipta. Itu yang harus dinomor satukan. Karena kita boleh sukses tapi harus dipastikan sukses dengan cara yang benar,” tegasnya.