Calon Kapolri Harus Perhatikan Sisi Senioritas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur‎ Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan berkomentar soal bursa calon kapolri.

Menurut Edi, sosok calon kapolri ke depan pemilihannya selain melihat kemampuan dan rekam jejaknya harus pula diperhatikan segi senioritasnya.

"Semua bintang tiga yang masa dinasnya minimal 1,5 tahun berpeluang jadi Kapolri apabila namanya diajukan presiden ke DPR. Tentu harus memperhatikan senioritas," tutur Edi saat dihubungi Jumat (3/6/2016).

Edi melanjutkan calon kapolri menurut Undang-undang adalah pati Polri aktif dengan memperhatikan jenjang karir dan kepangkatan.

Jika melihat sisi senioritas, menurut mantan anggota Kompolnas itu, Komjen Budi Gunawan yang kini menduduki jabatan Wakapolri, layak menjadi Kapolri.

Atas dasar itu Wakapolri berpeluang besar jadi kapolri jika diajukan namanya ke DPR. Sebab dilihat dari karier dan jabatannya, Wakapolri pangkatnya juga bintang tiga.

Begitu juga dengan pati polri lainnya seperti Komjen Dwi Piyatni, Irwasum, Kabarhakam, Komjen Putut Eko Bayuseni, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Kabareskrim yang sebentar lagi naik bintang tiga dan Pati Polri junior yang brilian, Komjen Tito Karnavian," tutur Edi.

‎Catatan Tribunnews.com di lingkungan Polri ada sejumlah jenderal bintang tiga yang layak diperhitungkan menjadi calon Kapolri, mereka yakni :

Komjen Budi Gunawan (Akpol 1983 dan baru akan pensiun 2017), Kalemdikpol Komjen Syafruddin (Akpol 1985 dan baru pensiun 2019), dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno (Akpol 1984 dan pensiun 2019).

Kemudian Irwasum Komjen Dwi Priyatno (Akpol 1982 dan pensiun 2017, Sestama Lemhanas Komjen Suhardi Alius (Akpol 1985 dan pensiun pada 2019), Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Akpol 1984 dan pensiun 2019 dan Kepala BNPT, Tito Karnavian ‎(Akpol 1987 dan pensiun 2022).

Terakhir ada pula Irjen Ari Dono (Akpol 1985), Kabareskrim Polri yang dalam waktu dekat ini akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi bintang tiga atau Komjen.