WNI Disandera Abu Sayyaf
Si Bungsu Kangen Berat Bertemu Nahkoda Korban Penyaderaan Abu Sayyaf
Melisa (13), adik bungsu nahkoda kapal TB Henry, Mochammad Arianto Misnan, mengucapkan Hamdallah seraya menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak y
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melisa (13), adik bungsu nahkoda kapal TB Henry, Mochammad Arianto Misnan, mengucapkan Hamdallah seraya menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu pembebasan empat WNI dari kelompok Abu Sayyaf di Filipina, termasuk Presiden Jokowi.
"Saya senang, senang, senang banget abang sudah bisa dibebaskan. Sejak abang dikabarkan diculik, saya suka sedih dan kangen sama abang. Tadi, saya dan mama langsung ucap Alhmdulillah," ucap Melisa saat dihubungi, Rabu (11/5/2016).
Menurut Melisa, kepastian informasi Rian sapaan Arianto, berhasil dibebaskan disampaikan seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri satu jam setelah Presiden Jokowi mengumumkan pembebasan ke media massa.
"Kalau tidak salah belum ada telepon soal kabar abang dari perusahaan. Tapi, kalau dari Kemenlu tadi sudah telepon. Dibilang, mereka bebas Selasa kemarin. Dan keadaan mereka baik-baik saja," tutur Icha sapaan Melisa.
Kapal TB Henry yang menarik kapal tongkang BG Cristi dengan 10 ABK asal Indonesia dibajak kelompok bersenjata diduga Abu Sayyaf di perairan perbatasan Malaysia-Filipina 15 April 2016.
Saat itu, kedua kapal sedang melakukan perjalanan kembali menuju Tarakan, Kalimantan Utara, usai mengirim batubara ke Cebu, Filipina.
Enam ABK, termasuk yang seorang tertembak, berhasil diselamatkan polisi maritim Malaysia yang tengah berpatroli di perairan tersebut.
Lima ABK telah dipulangkan ke Tanah Air dan kembali ke keluarganya.
Seorang ABK lainnya yang mengalami luka tembak masih dirawat di Malaysia.
Sementara, empat ABK lainnya saat itu dibawa lima pelaku bersenjata api dengan speedboat.