Jumat, 3 Oktober 2025

WNI Disandera Abu Sayyaf

Megawati: Jelas Saja Sandera Dilepas, wong Dibayar kok

Menurut mantan Presiden RI itu, sepuluh sandera WNI bebas dari tangan Abu Sayyaf berkat uang tebusan.

Editor: Dewi Agustina
youtube
Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara Konvensi Nasional Tentang Haluan Negara di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3/2016). 

Sejak 26 Maret 2016, 10 awak kapal pandu Brahma 12 beserta muatan batubara milik perusahaan tambang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, disandera kelompok teroris Abu Sayyaf.

Para awak kapal dan seluruh muatan batubara dibawa penyandera ke tempat persembunyian mereka di salah satu pulau di sekitar Kepulauan Sulu.

Kelompok Abu Sayyaf kemudian meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14 miliar untuk membebaskan para sandera.

Setelah dibebaskan, mereka dipulangkan dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/5/2016) pukul 23.15. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat untuk menjalani cek kesehatan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan sepuluh anak buah kapal korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf kepada salah satu perwakilan keluarga di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Penyerahan ini diwakili oleh Yola, istri dari Alvian Elvis Peti, salah satu ABK.

Dalam kesempatan itu, Retno menyampaikan terima kasih kepada pihak keluarga ABK yang telah bersabar selama proses pembebasan.

"Kita (pemerintah) ucapkan terima kasih kepada pihak keluarga karena telah sabar dan melakukan yang terbaik dalam proses pembebasan 10 ABK WNI," kata Retno.

Menurut dia, operasi pembebasan ini sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan bekerja sama dengan banyak pihak dan pemerintah Filipina.

"Kita juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Gatot Subroto dan dari hasil laporan tim dokter bahwa 10 ABK dalam kondisi baik," ujarnya.

Retno menegaskan, pemerintah telah melakukan komunikasi kepada pihak perusahaan agar hak-hak 10 ABK dipenuhi.

"Kami lakukan komunikasi pagi ini untuk pastikan hak para 10 ABK dipenuhi oleh perusahaan," tegasnya.

Sementara itu, sambil menangis, Yola mengaku bersyukur karena suaminya telah kembali dan berkumpul bersama keluarga.

"Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah dan semua pihak karena suami saya telah kembali kepada keluarga. Serta teman-teman ABK lainnya," ucapnya. (tribunnews/yur/kps)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved