Selasa, 30 September 2025

Reshuffle Kabinet

Idil: Menteri dari PDIP dan Nasdem Layak Diganti

Dia tidak menampik jika menteri dari partai pengusung utama pemerintahan Jokowi yakni PDI Perjuangan dan Partai Nasdem termasuk layak untuk diganti.

Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan menteri terpilih di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2014). Hari ini presiden mengumumkan nama-nama menteri terpilih untuk mengisi kabinetnya yang diberi nama Kabinet Kerja. 

Sedangkan dari Partai Nasdem terdapat nama Ferry Mursyidan Baldan yang menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang dinilai tidak punya terobosan dalam kinerja. 

"Menteri Ferry sejauh ini termasuk adem ayem kinerjanya. Tapi untuk konteks reshuffle perlu ada pertimbangan Presiden. Kita lihat dulu dari kinerjanya ke depan, kalau memang tidak juga ada kemajuan ya sudah tepat untuk di-reshuffle," ujar Idil.

Untuk menteri dari kalangan profesional non parpol, Idil menyoroti Menteri ESDM Sudirman Said.

Menurutnya, kinerja Sudirman patut menjadi catatan penting bagi Presiden Joko Widodo dalam merombak ulang kabinet.

Mengingat, mantan direktur PT Pindad itu kerap menuai polemik pada setiap kebijakannya, terutama soal keberadaan Freeport di Indonesia.

"Kita tahu Menteri ESDM agak kontraproduktif dalam memberikan proses-proses politik. Juga sering berseberangan dengan menteri-menteri lain, dan pada kasus Freeport menurut saya dia cukup layak untuk di-reshuffle," jelasnya.

Profesional lain yang juga memble dalam bekerja adalah Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian.

Di mana, target pemerintah menyediakan dua juta lahan pertanian dan upaya mewujudkan swasembada pangan yang masih kabur dari realitas. 

"Padahal pemerintahan ini sudah berjalan dua tahun tapi belum ada kinerja Mentan dalam bidang pangan. Sebenarnya menteri dari profesional mempunyai peluang besar untuk menujukkan kinerja atau tidak," kata Idil.

Untuk itu, dia berharap Presiden Jokowi segera menentukan sikap dalam merubah kembali struktur kabinetnya.

Apabila memang ingin menyelamatkan pemerintahannya hingga 2019 nanti.

"Bagaimanapun menurut saya harus ada kepastian. Kalau tidak ada reshuffle oke, mungkin Jokowi perlu memperbaiki lagi internal pemerintahannya. Kalau memang ada reshuffle paling lambat sampai bulan Juni harus ada kepastian," tegas Idil.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved