Grand Syeikh Al Azhar Punya Tradisi Mengunjungi Pondok Modern Gontor

Laporan Wartawan Tribunnews.com: Husein Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jarak jauh antara Pondok Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur dengan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir tak menghalangi dua lembaga besar Islam ini berhubungan.

Bahkan kedua lembaga ini sudah menjalin hubungan cukup lama. Kunjungan Grand Syeikh Al Azhar, Dr Ahmad Athayyib, pada 25 Februari nanti bukan hal baru bagi Gontor dan Al Azhar.

Tercatat Grand Syeikh Al Azhar yang merupakan pimpinan ulama tertinggi di Mesir dari masa ke masa selalu mengunjungi Pondok Modern Gontor yang pada tahun 2016 ini akan merayakan 90 tahun berdirinya Pondok Modern Gontor.

Grand syeikh Al Azhar yang pernah berkunjung ke Gontor antara lain, syeikh Mahmoud Syalthout, syeikh Abdul Halim Mahmoud pada tahun 70-an.

Kemudian syeikh Jadul Haq Ali Jadul Haq pada tahun 90 an, syeikh Prof Dr Mohammed Sayyed Thontowi pada waktu peringatan 80 tahun Gontor, tahun 2006.

Lalu sekarang syeikh Prof. Dr. Ahmad Athayyib di tahun 2016 ini. Grand Syeikh Al Azhar itu akan berkunjung ke Gontor untuk meresmikan gedung serbaguna Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor.

"Kunjungan Grand Syeikh Al Azhar, DR Ahmad Athayyib, ke Gontor merupakan rentetan dari acara peringatan 90 tahun Gontor. Di Pondok Gontor, beliau akan membuka Gedung terpadu UNIDA," kata Ketua Alumni Gontor Angkatan 2000 (Laviola 2000) yang juga dosen UNIDA, Munif Attamimi kepada Tribunnews.com.

Hubungan antara Pondok Modern Gontor dengan Universitas Al Azhar memang sangat kental. Sudah ribuan alumni Pondok Modern Gontor belajar di Al Azhar setelah menamatkan pendidikan di Gontor.

Kunjungan Grand Syeikh Al Azhar ke Indonesia kali ini juga dalam rangka menghadiri acara Sidang Majelis Hukama Internasional dengan para ulama Indonesia yang akan diadakan di Jakarta.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga dikabarkan akan bertemu dengan Grand Syeikh Al Azhar.

Selama berada di Indonesia, Grand Syeikh dijadwalkan memberikan kuliah umum mengenai Islam moderat dan cinta damai di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan akan menerima gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kunjungan ini merupakan lawatan pertamanya setelah menjabat Grand Syeikh Al Azhar, ke wilayah Asia. Indonesia dipilih sebagai negara pertama kunjungan mengingat segi demografis sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia dan moderat serta memiliki ribuan lulusan Universitas Al Azhar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.