Prahara Partai Golkar
Diwarnai Insiden, Pelantikan Kosgoro 1957 Batal Digelar,
"Sebenarnya sore ini akan diadakan pelantikan empat gerakan Kosgoro, namun sebagaimana yang teman-teman wartawan saksikan, kantor DPP Golkar digembok
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara pelantikan organisasi Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957 pimpinan Agung Laksono di Kantor DPP Golkar akhirnya batal digelar.
Hal itu dikarenakan adanya insiden dimatikannya aliran listrik serta kantor DPP Golkar yang dikunci.
"Sebenarnya sore ini akan diadakan pelantikan empat gerakan Kosgoro, namun sebagaimana yang teman-teman wartawan saksikan, kantor DPP Golkar digembok dan listrik dimatikan pihak yang tidak bertanggungjawab," ujar Sekjen PPK Kosgoro 1957 Sabil Rachman di DPP Golkar, Jakarta, Jumat (12/4/2016).
Sedianya acara tersebut akan dihadiri Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
Sabil enggan mengungkapkan pihak yang tak bertanggungjawab itu.
Akibatnya, Sabil dan pengurus Kosgoro lainnya memberikan keterangan pers di ruangan yang tak terkunci dalam kondisi gelap gulita.
Sabil pun menyesalkan insiden tersebut.
Namun demikian pihaknya menyatakan tidak akan terpancing dengan aksi-aksi yang tidak rasional.
"Ini bukti bahwa masih ada masalah di internal Golkar. Tapi kami berpikir positif saja, mungkin ini sisa-sisa pengalaman pahit masa lalu," ujarnya.
Diketahui, Kosgoro 1957 mengalami dualisme kepengurusan yakni kepemimpinan Agung Laksono dan Sekjen Sabil Rahman.
Sementara terdapat Mubeslub Bali dengan Ketua Umum Kosgoro Aziz Syamsuddin dan Sekjen Bowo Sidik Pangarso.
Sabil menegaskan PPK Kosgoro 1957 yang sah dibawah
kepemimpinan Agung Laksono terdaftar di Kementerian Dalam Negeri.
Ia mengungkapkan Kosgoro 1957 merupakan ormas yang melahirkan Golkar sehingga tidak ada larangan menggunakan kantor DPP partai berlambang pohon beringin itu.
Ia tidak ingin berspekulasi bahwa insiden yang terjadi di DPP Golkar berkaitan dengan perebutan suara Kosgoro dalam Munas Golkar yang akan berlangsung tahun ini.
"Kosgoro tidak mau spekulasi, kami percaya Ical dan Agung punya niat baik. Ini oknum yang tidak dukung proses rekonsiliasi. Kita berpikir positif mungkin ini sisa-sisa pengalaman pahit masa lalu," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Gerakan Perempuan Kosgoro Nur Laela. Ia menyesalkan aliran listrik dimatikan.
Padahal, ia bersama anggotanya telah menyiapkan acara sejak kemarin.
Bendera Kosgoro serta bunga juga telah dipasang menyambut acara pelantikan.
"Sangat menyedihkan. Kosgoro yang melahirkan Golkar. Ini kan rumah anaknya, masak silaturahmi enggak boleh," katanya.
Rencananya acara tersebut akan dihadiri 500 peserta.
Nur Laela telah mengecek kesiapan acara semenjak malam.
Izin penggunaan gedung juga telah diberikan.
Tetapi, saat hari pelaksanaan ternyata aliran listrik dimatikan.
Nur mendengar kabar bahwa terdapat acara Kosgoro 1957 di Hotel Red Top, Jakarta Pusat.
"Tadi teman-teman mau masuk enggak bisa. Alasannya katanya ada acara Kosgoro di Hotel Red Top, yang di Hotel Red Top, secara hukum ilegal, lalu kenapa saya mau datang? Kan saya Kosgoro yang legal," tutur Nur Laela.