Rabu, 1 Oktober 2025

Ledakan Bom di Sarinah

Aiptu Asep Pontang-panting Cari Dua Anaknya yang Terkena Bom 

LANGKAH kaki Aiptu Asep Yanto Rukmanto (52) melaju cepat menuju ruang inap di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat

Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Suasana di RSPAD Jakarta. 

Tribunnews.com - LANGKAH kaki Aiptu Asep Yanto Rukmanto (52) melaju cepat menuju ruang inap di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (15/1) Siang.

Sambil menggandeng istrinya Nuraini (46), Asep langsung masuk melalui pintu depan UGD rumah sakit yang terhubung dengan ruang rawat inap di belakangnya.

Aiptu Asep, merupakan orang tua dari Permana (24) dan saudaranya Agus Kurnia (25), yang menjadi korban aksi teror bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

Ditemui usai menjenguk anaknya,Asep mengaku cukup lega lantaran kondisi kedua putranya mulai membaik, meski masih perlu perawatan medis di ruang inap RSPAD. "Alhamdulillah, sudah mulai membaik anak-anak saya sekarang," ujarnya memulai pembicaraan.
Kelopak matanya tampak sayu, suaranya pun berat, bahkan tak bisa menyembunyikan khawatirannya.

Sekali mengehela nafas, Asep yang merupakan anggota Polsek Pulogadung, Jakarta Timur itu lanjut menceritakan perjuangannya untuk mengetahui kondisi kedua putranya tersebut.
Kamis pagi, warga Bojong Gede, Bogor itu menjalani rutinitas tugas sebagai seorang polisi.

Menjelang siang ia mendapat informasi telah terjadi aksi teror dan ledakan bom di kawasan Sarinah,Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Sontak pikirannya gelisah, mengingat kedua anaknya bekerja di salah satu departemen store di Gedung Sarinah. Selang beberapa saat, kekhawatirannya kian menjadi, setelah mendapat telepon dari sang istri yang sangat panik mendengar dua nama anaknya itu disebutkan oleh awak media televisi, turut menjadi korban ledakan bom Sarinah.
"Ibunya liat di TV, saya lagi kerja di Polsek Pulogadung, Ibunya telepon, langsung saya datang ke lokasi.

Tapi sampai di sana (Sarinah) sudah dibawa ke Kebon Kacang," ujarnya.
Asep kemudian memacu kendaraannya ke Kebun Kacang, namun lagi-lagi ia tak mendapati kedua putranya di sana. Setelah mencari tahu, akhirnya ia mendapat kabar kedua anaknya sudah dirujuk ke RSPAD untuk menjalani penanganan darurat lebih lanjut. "Campur aduk perasaan saya, langsung saya ke RSPD tapi belum boleh dijenguk, soalnya masih dioperasi," tuturnya.
Perasaannya masih sangat khawatir ketika itu.

Akhirnya Aiptu Asep memutuskan tetap menunggu di rumah sakit sampai ada penjelasan dari pihak dokter RSPAD.

Barulah jelang petang, dirinya mendapat kabar Permana dan Agus telah melewati masa kritis. "Alhamdulillah, langsung saya kabarkan ke rumah, karena ibu da
n adik-adiknya menunggu kabar saya," ujarnya.

Menurut Asep, Permana mengalami luka yang cukup serius sebelumnya. Serpihan material bom seperi paku mengenai punggung, badan dan lehernya. Sementara Agus terluka di bagian bawah telinganya. "Kemarin sudah dioperasi, jadi serpihan material bom seperti paku yang ada di punggung dan badan, juga sudah diangkat," kata Asep.

Saat ini, lanjut Asep, dua anaknya itu sudah di ruang rawat inap RSPAD sehinga istri dan anak-anaknya yang lain sudah bisa menjenguk Permanan dan Agus.

"Dua-duanya juga sudah bisa bicara. Agus Kurnia itu anak angkat saya, (saat ini) masih terganggu pendengarannya saja sedikit, tapi Alhamdulillah semakin sehat," kata Asep.

Nuarini masih syok dengan apa yang menimpa kedua anaknya itu. Apalagi sebelum kejadian, pagi harinya ia masih berbincang dengan Permana yang sempat pulang ke rumah untuk mengambil pakaian kerja, karena masuk siang.

"Benar-benar saya kaget, syok, panik saya, pas dengar di TV Permana kena bom. Pengin langsung ke sini, tapi enggak bisa semua karena jalan ditutup (kemarin) jadi saya cari tahu lewat TV di rumah. Tapi bapaknya saya sudah standby di sini dari kemarin. Alhamdulillah, mudah-mudahan semakin membaik," kata Nuraini yang kelopak matanya terlihat sayu karena belum tidur semalaman.

Namun, sontak tatapannya langsung tajam saat seorang wartawan mulai menyinggung masalah aksi terorisme. dengan suara tinggi, Nuraini menyatakan harapannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved