Selasa, 30 September 2025

Jaksa Agung dan Menteri ESDM Layak Dicopot

Menurut pengamat, dua anggota kabinet yang cukup layak untuk diganti

Penulis: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/Herudin
Direktur Eksekutif IndoStrategi, Andar Nubowo (kiri) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandangan dan masukan dari berbagai kalangan, termasuk parpol mengenai wacana perombakan kabinet sudah banyak dikemukakan.

Menurut pengamat, dua anggota kabinet yang cukup layak untuk diganti atau di-reshuffle adalah Jaksa Agung HM Prasetyo dan Menteri ESDM Sudirman Said.

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Indo-Strategi, Andar Nubowo mengemukakan hal itu, Rabu (6/1/2016).

Selain itu menteri yang kinerjanya buruk dan tidak bisa mewujudkan Nawacita atau prgram prioritas Presiden, sudah seharusnya di-reshuffle.

Menurutnya, satu tahun lebih sudah sangat cukup untuk menilai sejauh mana para menteri bekerja sesuai dengan harapan Presiden.

Namun, katanya, reshuffle merupakan kewenangan mutlak atau hak prerogatif dari Presiden.

Andar mengatakan sejak awal posisi Jaksa Agung yang dijabat HM Prasetyo memicu kritik, sebab tak dapat dipungkiri, dia berasal dari Parpol dan terkait erat dengan kepentingan parpol.

Kritik terhadap Jaksa Agung berlanjut dengan kecaman, terkait dugaan keterlibatan dalam kasus Dana Bansos Pemprov Sumut.

“Yang mencolok bahwa ada abuse of power dari Jaksa Agung ketika dengan semangatnya Kejagung ingin mengusut pertemuan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha M Riza Chalid dan Dirut PT Freeport Maroef Sjamsoeddin, padahal Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD sedang meneliti dugaan pelanggaran etikanya,” kata Andar.

Kandidat Doktor di salah satu universitas di Prancis ini menegaskan, langkah sikap Kejagung ini banyak dipertanyakan orang, apalagi ketika Kejagung terus mengejar pengusaha Riza Chalid.

”Apa salahnya Riza Chalid? Dia kan seorang pengusaha dan boleh ketemu siapa saja, kecuali soal etika Ketua DPR.”katanya.

Semangatnya Kejagung mengejar Riza Chalid dan ingin memeriksa Novanto, berbanding terbalik dengan kasus yang melibatkan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena menerima dana 200 juta dari Gubernur Sumut. Kejagung diam saja, seolah ingin menghindar.

Andar pun mengusulkan agar Presiden Jokowi menganti Menteri ESDM dengan menteri yang benar benar bekerja untuk kepentingan negara dan mewujudkan Nawacita.

Selama ini Sudirman Said melakukan sejumlah langkah yang blunder dan membuat Kabinet Kerja terkena dampak buruknya.

Dalam kasus yang dikenal “Papa Minta Saham” misalnya, sesungguhnya substansinya adalah bagaimana upaya Menteri ESDM ingin memperpanjang kontrak PT Freeport tertutupi dengan isu besar pertemuan Ketua DPR, pengusaha dan Dirut Freeport.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan