MUI Minta Komitmen Pemerintah Dukung Produk Syariah
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai pemerintah kurang serius mendorong ekonomi syariah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai pemerintah kurang serius mendorong ekonomi syariah.
Ketua MUI, Ma'ruf Amin menilai komitmen pemerintah masih kurang, melihat dari perkembangan ekonomi syariah selama ini.
"Sampai sekarang nilainya itu baru lima persen dari transaksi konvensional, seharusnya lebih dari itu," ujar Ketua MUI kepada wartawan, di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2015).
Padahal jumlah penduduk muslim di Indonesia lebih dari 80 persen.
Idealnya nilai transaksi ekonomi syariah bisa mencapai lebih dari 50 persen.
Ma'ruf Amin berharap pemerintah kedepannya bisa lebih mendorong perkembangan ekonomi syariah.
"Untuk itu MUI meminta kepada pemerintah agar memiliki political will (komitmen politik) dan keberpihakan terhadap sektor ekonomi syariah," ujarnya.
Hal tersebut salah satunya bisa ditunjukan dengan mendorong perkembangan perbankan syariah, agar menjadi lebih besar dan lebih banyak lagi cabangnya.
Sehingga masyarakat lebih mudah untuk memilih bank syariah, ketimbang bank konvensional.
"Tahun 2016 dapat menjadi momentum dalam upaya menjadikan Indonesoa sebagai pusat ekonomi syaraih dan produk halal dunia," katanya.