Pangarmabar Sebut Ada Upaya Intervensi Saat Mengusut Kasus Dugaan Perompakan
Selain tiga orang tersebut, Pangarmabar menyebutkan juga tengah mencari 10 orang lain dalam kasus ini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda A Taufik menyebutkan ada upaya intervensi saat pihaknya mengamankan kapal Kharisma 9 yang digunakan untuk merompak kapal MT Joachim.
Upaya intervensi, sebut Pangarmabar muncul dari orang yang mengaku kenal dengan pemilik kapal yang berinisial EN.
"Saat kami menangkap kapal Kharisma 9, ada orang yang mengaku kenal dengan pemilik kapal minta agar kasus ini tidak dilanjutkan," kata Laksamana Muda A Taufik di Markas Koarmabar, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2015).
Perwira bintang dua Angkatan Laut itu menerangkan orang yang meminta kasus dugaan perompakan dengan kapal MT Kharisma 9 'diamankan' juga mengaku kenal orang berpengaruh negeri ini.
Taufik menuturkan saat orang yang meminta pengamanan kasus perompakan itu, agar menghadap ke Panglima TNI atau KSAL.
"Kami bergerak atas perintah atasan, tidak bisa diintervensi seperti itu," katanya.
Pemilik kapal Kharisma 9, EN, saat ini sudah masuk dalam daftar pencarian orang.
Sebelumnya, Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat menangkap tiga orang yang diduga terlibat perompakan kapal MT Joachim di selat Malaka, Agustus silam.
Selain tiga orang tersebut, Pangarmabar menyebutkan juga tengah mencari 10 orang lain dalam kasus ini.