Nama Presiden dan Wapres Dicatut
Junimart Tertawa Dengar Usulan Pansus Freeport di MKD
Junimart Girsang tertawa saat mendengar usulan Pansus Freeport.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Junimart Girsang tertawa saat mendengar usulan Pansus Freeport.
Anggota MKD Golkar Ridwan Bae mengusulkan penundaan proses sidang kasus Ketua DPR Setya Novanto sambil menunggu hasil Pansus Freeport.
"Tadi ada bisik-bisik mengenai itu. Saya ketawa saja. Gimana mau pansus. Kita tidak bicara Freeport, kita bicara laporan pengaduan Pak Sudirman Said. Jadi jangan dibikin lebar kemana-mana ini masalah kan begitu. Rakyat sudah menunggu," kata Junimart di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Politikus PDIP itu mengakui rapat MKD berlangsung alot. Ada anggota yang meminta keputusan MKD pekan lalu ditinjau kembali.
Padahal, MKD telah memutuskan kasus Setya Novanto dilanjutkan ke tahap persidangan.
"Alasan cacat hukum lah, cacat segala macam lah. Saya juga tidak paham," katanya.
Namun, Junimart enggan mengungkapkan anggota yang mengusulkan peninjauan kembali tersebut.
Ia mengingatkan keputusan MKD tersebut sudah diketok pimpinan. Rapat pun akhirnya diskors hingga Selasa (1/12/2015) pukul 13.00 WIB.
Sebelumnya, Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) asal Golkar Ridwan Bae mendorong terbentuknya Panitia Khusus (Pansus) Freeport.
Ia meminta proses kasus Ketua DPR Setya Novanto di MKD ditunda dahulu sambil menunggu Pansus selesai bertugas.
"Sebaiknya kita membentuk Pansus Freeport. Itu akan jauh lebih membuka semua. Siapa yang salah, 120 menit (pembicaraan) terbuka secara menyeluruh. Terus kalau ada pejabat-pejabat mana, kelihatan semua. Itu baru rakyat terpuaskan," kata Ridwan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Ridwan mengatakan ide Pansus Freeport merupakan usulan pribadi. Menurutnya, pansus Freeport membuat kasus Freeport terbuka. "Termasuk Pak Novanto, kalau misalnya dia salah akan kelihatan disitu," kata Anggota Komisi V DPR itu.