PDIP Akui Berbeda dengan Demokrat Saat Dukung Pemerintah
PDI Perjuangan masih kerap mengkritik kebijakan pemerintah Joko Widodo.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan kini menjadi partai pendukung pemerintah setelah 10 tahun menjadi oposisi di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun, PDI Perjuangan masih kerap mengkritik kebijakan pemerintah Joko Widodo.
Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengakui partainya berbeda dengan Partai Demokrat saat mendukung pemerintahan SBY.
"Kita enggak kaya Demokrat yang bisa satu suara semua, tetap gayanya seperti oposisi. Ya gayanya sudah seperti itu," kata Eva dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (29/11/2015).
Eva mengatakan partainya tetap memberi masukan serta mengkritisi kebijakan pemerintah.
Hal itu diperlihatkan kader PDI Perjuangan di parlemen.
Menurut Eva, PDIP tetap menginginkan program Trisakti dijalankan secara baik.
Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tetap memberikan masukan kepada presiden sesuai dengan konstitusi.
"Bu Mega tidak memanggil presiden. Tetapi datang kalau dipanggil. Bu Mega kalau ketemu sesuai permintaan presiden tidak sebaliknya," katanya.
Sedangkan mengenai kegaduhan, Eva menuturkan situasi saat ini berbeda dengan orde baru. Dimana saat Orde Baru kegaduhan tidak tampak karena kepemimpinan Soeharto yang otoriter.
"Bukan kayak Orba, parlemen tak bisa diintervensi, bahkan yudikatif tak bisa diintervensi. Kalau Pak Jokowi menertibkan seperti gaya Pak Harto, saya enggak rela," imbuhnya.