Jumat, 3 Oktober 2025

Guyonan Jero Wacik yang Diingat Mandra: Hanya Orang Gila yang Betah Ditahan di Cipinang

Meski berkali-kali melemparkan senyum, Mandra juga terlihat lesu. Matanya sayu dan suaranya parau.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan program di Lembaga Penyiaran Publik TVRI, Mandra Naih (kanan) berjabat tangan dengan jaksa penuntut umum (JPU) usai mengikuti sidang dengan agenda tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (23/11/2015). Majelis hakim menunda sidang tuntutan Mandra karena berkas tuntutan dari JPU belum siap. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Meski berkali-kali melemparkan senyum, Mandra juga terlihat lesu. Matanya sayu dan suaranya parau.
Mandra mengaku beban yang dipikulnya sangat berat. Ia masih shock atas apa yang menimpanya. Ia harus menjalani proses hukum sesuatu yang tidak pernah diperbuatnya.

"Jujur saja, ada yang masih mengganjal dalam hati dan pikiran saya, ada yang masih menjadi pertanyaan," katanya.

Menurut Mandra, berbeda cerita apabila ia terlibat atau memakan uang haram yang dituduhkan kepadanya. Mandra mengaku akan menerima penahanan tersebut sebagai bagian dari konsekuensi, jika memang ia memakan uang haram itu, sekecil apapun.

"Ini ibarat saya makan buah yang manis kaya apel, tetapi rasanya pedas. Kok bisa? Saya tidak makan cabe kok mulut saya pedas," katanya.

Mandra mengaku terus berusaha untuk sabar. Ia mengaku banyak hal positif yang ia peroleh di dalam rumah tahanan (rutan) yang tidak pernah didapatkan saat menjadi orang bebas.

"Saya sudah cukup sabar, semenjak datang ke rutan, saya tahu dan saya harus sabar walaupun ada beberapa hal yang mengganjal dalam hati saya. Saya jadi rajin salat. Mungkin di luar banyak lalai. Di dalem lebih fokus. Karena kita banyak waktu," katanya.

Mandra ditahan di LP/Rutan Cipinang, Jakarta Timur, sejak Maret lalu. Dia ditempatkan di sel satu bersama tiga orang lainya.

Di rutan, Mandra menghabiskan waktu untuk memelihara koleksi batu akiknya. Saat ada ada waktu luang, ia langsung menggosokan kulit kambing ke batu akiknya.

"Kalau nggak pagi, yang siang ataupun sore, tergantung kapan ada waktu luangnya," katanya.

Di LP/Rutan Cipinang, Mandra dikenal sebagai kolektor batu di LP Cipinang. Sejumlah sipir yang ?memiliki hobi yang sama, bahkan ada yang menanyakan cara merawat batu akik, ataupun menawar koleksi pribadinya.

"Ada beberapa sipir yang tertarik, cuma saya ngga jual batu koleksi saya," katanya.

Mandra juga memanfaatkan waktu luangnya untuk ngobrol bersama tahanan lainnya. Mandra mengaku sering berbincang dengan mantan menteri ESDM, Jero Wacik dan Gubernur Sumut, (nonaktif), Gatot Pujo Nugroho.

Mereka saling curhat mengenai kehidupan dan kasus yang menjeratnya.Mandra mengaku dirinya tidak bisa menanggapi kasus yang menjerat Jero maupun Gatot. Namun berdasarkan berita yang ia baca di media massa. Keterkaitan keduanya dalam kasus korupsi sangat jauh.

Menurut Mandra, Jero maupun Gatot juga prihatin atas kasus yang menjeratnya.Ketiganya juga saling memberi dukungan. Bahkan Jero memberikan dukungan sejak awal Mandra masuk Cipinang, Maret lalu.

Mandra ingat perkataan Jero wacik yang sering menjadi bahan guyonan. Saat itu, Jero mengatakan, "Enggak terima ditahan di Cipinang bisa gila, dan hanya orang gila yang betah ditahan di Cipinang," ujarnya

"Dia (Jero) support saya, engga kurang. Dia juga engga percaya kasus yang saya alami. Dari pertama saya masuk Cipinang, dia ucapin selamat. Tapi selamat apa saya kan engga tahu, mungkin dia tahu saya engga akan lama di sini (Cipinang)," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved