Selasa, 7 Oktober 2025

Tragedi Paris

Politikus PKS Nilai Teror di Paris Menyerang Ruang Publik

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar mengutuk keras insiden di sejumlah tempat publik di Paris, Perancis.

Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM/Lendy Ramadhan
Polda Metro Jaya memastikan situasi dan kondisi di ibukota masih kodusif dan aman, pascaledakan dan tembakan di Paris, Perancis. Meskipun kemanan di Kedubes Perancis ?Jl MH Thamrin No 20, Jakarta Pusat dipertebal hingga tiga kali lipat dan kedutaan lainnya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA‎
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar mengutuk keras insiden peledakan bom dan aksi penembakan yang terjadi di sejumlah tempat publik di Paris, Perancis.

Jika selama ini aksi terorisme lebih banyak menyasar objek vital dan strategis sebuah negara, namun yang terjadi di Paris malah berada di ruang publik, tempat di mana banyak orang terlibat.

“Kami mengutuk keras peristiwa tersebut dan senantiasa berharap agar pemerintah serta rakyat Perancis bisa melewati masa-masa sulit ini dengan sikap dan respon terbaik. Untuk kesekian kali, betapa aksi kekerasan telah terjadi di ruang publik dalam skala yang massif dan tersistematis yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa,” kata Rofi dalam keterangan, Senin (16/11/2015).

Rofi pun meminta kepada Pemerintah Indonesia menginventarisasi potensi jatuhnya korban jiwa dari pihak WNI, mengingat kejadian ini telah menewaskan banyak orang.

“Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia harus secara aktif dan responsif membangun komunikasi dengan pemerintah Perancis, agar dapat dilakukan penanganan serta evakuasi segera,” ujarnya.

Rofi pun menegaskan adanya insiden Paris ini memberikan pesan untuk secara serius menentang segala bentuk kekerasan yang telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Di antaranya, mendorong dialog dan membangun komunikasi yang baik antar Negara sebagai salah satu formula usaha preventif mencegah terorisme terjadi kembali.

Komunikasi antar Negara dalam menanggulangi terorisme tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu jalur (single track) negara antar negara (G to G) namun juga jalur non militer atau formal (multi track).

“Peristiwa ini tidak bisa disimpulkan secara sederhana, karena sesungguhnya proses identifikasi motif kekerasan serta pelaku memerlukan penelusuran yang serius dari berbagai pihak. Jikapun saat ini apa yang tampak secara sekilas dan banyak diperbincangkan publik menunjukkan simbol dan identitas tertentu, tentu saja tidak dapat serta merta menjadi sebuah alasan bahwa itu sudah pasti dilakukan berdasarkan nilai-nilai keyakinan itu,” jelas Rofi.

Rofi berharap Pemerintah Perancis segera melakukan kanalisasi isu dan mencegah dampak konflik yang lebih besar, mengingat respon yang salah serta berlebihan akan sangat kontraproduktif untuk menciptakan perdamaian yang diharapkan.

Sebagaimana diketahui, dua tragedi kekerasan mengguncang ibu kota Prancis, Paris. Serangan ledakan bom dan aksi penembakan terjadi pada Jumat malam, 13 November 2015, waktu setempat. Dilaporkan, hal itu telah menewaskan ratusan orang. Adapun tempat kejadian terjadi di Stadium State de France, Gedung Konser Bataclan, Rue Bichat, Av. de la Republique, Bd. Voltaire, Rue Charonne, dan Bld Beaumarchais. Di salah satu tempat keramaian ini tengah berlangsung konser grup musik rock asal California, Amerika Serikat, The Eagle's of Death Metal.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved