Jumat, 3 Oktober 2025

Upah Buruh

Kapolda Ungkap Penyebab Aksi Buruh Dibubarkan Paksa‎

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian memimpin langsung pengawalan aksi unjukrasa buruh

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Polisi menyemprotkan watercanon ke arah buruh yang berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015). Buruh melakukan demonstrasi untuk menuntut pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

20 Orang Diamankan

Kapoda mengatakan kurang lebih dua puluh orang yang diduga sebagai provokator telah diamankan kepolisian. Mereka diamankan setelah gas airmata ditembakkan.

"‎Dilakukan upaya tindakan, penyitaan mobil pengeras suara, penangkapan. ada kalo tidak salah 20-an orang, jumlahnya belum pasti," katanya.

Saat ini menurut Tito, semuanya sedang ditangani reserse Polda Metro Jaya dan dilakukan penindakan hukum. ‎Mereka diamankan karena diangap melawan petugas karena telah diminta membubarkan aksi unjukrasa oleh kepolisian. Mereka akan dikenakan pidana apabila terbukti melakukan pelanggaran dan akan dilepaskan 1X24 jam apabila tidak terbukti unsur pidananya.

‎"Karena kalau pengunjuk rasa sudah diperintahkan untuk bubarkan diri tapi tidak diindahkan itu pelanggaran, kapolres itu bukan pribadi, tapi pelaksana UU. Perintah dia perintah UU untuk bubarkan diri. Tidak dilaksanakan, ada pidana baru, melawan petugas," katanya.

Tito bersyukur tidak terjadi bentrokan antara pengunjukrasa dan petugas setelah ditembakannya gas air mata. Sehingga menurutnya pembubaran paksa aksi, tidak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.

"‎Yang penting, dari peristiwa tadi, tidak ada korban dari kedua belah pihak, dari kepolisian, kodam, dan demonstran. sekali lagi kami sayangkan unjukrasa berujung seperti ini, harusnya tidak ada konflik‎," paparnya.

Tito mengatakan sejak siang kurang lebih 11 ribu personel gabungan disiagakan mengawal unjukrasa. Personel tersebut bersal dari unsur Kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Namun personel yang turun membubarkan demonstrasi hanya 2.000 ribu orang.

"Dari Polri, TNI, Kodam, dan satpol PP," katanya.

Tito berterimakasih kepada para petugas yang berhasil mengawal unjukrasa. Menurutnya pembubaran paksa dilakukan sesuai prosedur karena menyangkut kepentingan publik.

Tito meminta masyarakat untuk tetap tenang, karena kondisi sudah terkendali. Selain tidak ada korban Jatuh, kepulangan pengunjukrasa juga dikawal petugas. "Kami minta masyarakat tetap tenang, tidak ada korban jiwa, dan semua terkendali," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved