Sabtu, 4 Oktober 2025

Kabut Asap

Asap Kian Pekat, Politikus Gerindra Imbau Jokowi Tunda Kunjungan ke Luar Negeri

Presiden Jokowi diharapkan lebih fokus menyelesaikan permasalahan kabut asap.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Pekanbaru/David Tobing
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya serta sejumlah menteri lainnya dan pejabat daerah meninjau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jumat (9/10/2015). Presiden Jokowi mengatakan, tahun depan pemerintah berencana membeli pesawat khusus water bombing yang akan digunakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan hingga kini bencana kabut asap belum terselesaikan dan bahkan asap semakin pekat yang mengakibatkan korban jiwa terus bertambah setiap harinya.

Titik kabut asap pun semakin bertambah, udara di Palangkaraya, Pekanbaru sudah menguning kabut bahkan kota Padang, Sumatra Barat sudah tertutup oleh kabut asap.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke berbagai kota provinsi beberapa waktu yang lalu ternyata tidak menghasilkan apa-apa. Untuk itu dengan korban yang terus bertambah terkesan adanya pembiaran oleh negara terhadap 30 juta rakyatnya yang menjadi korban ini," kata Andre melalui pesan singkatnya, Kamis (22/10/2015).

"Untuk itu saya berharap agar Pak Presiden Jokowi itu lebih fokus menyelesaikan permasalahan kabut asap daripada mementingkan kunjungan ke Amerika saja. Seharusnya sesuai jargonnya Pak Jokowi kerja, kerja, kerja," tambahnya.

Andre menuturkan, jika memang BNPB itu kekurangan anggaran untuk menyewa alat seperti pesawat pemadaman, seharusnya dapat dialokasikan dana di pos pemerintah yang masih tersisa dengan persetujuan DPR RI. Hal itu dimaksudkan agar uang tersebut dapat digunakan untuk melakukan pemadaman.

"Begitu juga untuk DPR RI itu agar lebih serius dan jangan sampai masuk angin dengan lobi-Lobi pemerintah," tuturnya.

Karena Andre, sangat menyedihkan melihat Pimpinan DPR RI tertawa dengan menteri-menteri dalam coffee morning dalam pembahasan kabut asap. Padahal 30 juta rakyat Indonesia menderita dan jumlah korban jiwa terus bertambah.

"Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh politisi di DPR RI agar dengan segera melakukan penekanan kepada pemerintah yakni dengan membentuk Pansus Asap yang lebih penting dibandingkan dari Pansus Pelindo," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved