Senin, 6 Oktober 2025

TNI AL Sudah Musnahkan 45 Kapal Ilegal Fishing

Ukuran kapal ikan ilegal itu menurutnya bervariasi, namun kesemuanya berada di atas 42 gross ton

TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksma TNI M. Zainudin, bersama rombongan adakan silaturahmi dengan Tribunnews.com, diterima oleh beberapa kru Tribunnews, yang dikomando Dahlan TM, Selasa (29/9/2015) di Kantor Jakarta. Penangkapan bandar sabu, perang dan latihan perang, disampaikan Kadispen TNI AL M Zainudin untuk membuka pembicaraan. Usai acara Kadispen TNI AL dan Tribunnews saling memberi cendera mata dan foto bersama . (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut (TNI AL), nampaknya tidak main-main menindak pelaku ilegal fishing di wilayah kedaulatan NKRI.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama M Zainudin, sejak Januari 2015, hingga saat ini, sudah sebanyak 45 kapal ikan ilegal ditangkap dan dimusnahkan oleh pihaknya.

"Sejauh ini kami sudah memusnahkan, 45 kapal ikan. Tangkapan kita semuanya adalah kapal asing. Pada periode pertama bulan Maret dimusnahkan 33 kapal asing. Periode ke dua, kemarin, 12 kapal asing. Ini hanya yang dilakukan oleh Angkatan Laut," tuturnya, Selasa(29/9/2015).

Ukuran kapal ikan ilegal itu menurutnya bervariasi, namun kesemuanya berada di atas 42 gross ton. Sebagian besar mereka ketangkap di wilayah Natuna.

"Sebagian besar mereka di Natuna. Terakhir yang kami tangkap adalah kapal Silversea 2 di Sabang, 52 ton, ini kapal tramper. Ini cari ikan 1-2 tahun,. ini yang seharusnya yang ditangkap," terang Zainudin.

Kapal tersebut ungkapnya, beroperasi di luar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), dan berperan sebagai kapal induk bagi kapal-kapal ilegal berukruan kecil.

Kapal-kapal kecil itu bertugas untuk mencari dan mengumpulkan ikan hasil jalan mereka ke dalam kapal itu, dan mengambil bahan bakar dari sana untuk melanjutkan operasi mereka.

"Mereka tak pernah masuk ke daerah ZEE, tetapi ketika menerima sinyal mereka akan masuk ke dalam wilayah laut Indonesia. Mereka memiliki alat navigasi canggih, dan memiliki senjata," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved