Ibadah Haji 2015
TKW Asal Jatim Ikut Tewas dalam Insiden Mina
Selain berhasi mengidentifikasi 41 jenazah jemaah haji Indonesia yang wafat dalam tragedi Mina.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH- Selain berhasi mengidentifikasi 41 jenazah jemaah haji Indonesia yang wafat dalam tragedi Mina. Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun menemukan empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang ikut menjadi korban dalam tragedi 10 Zulhijah 1436 Hijriah tersebut, satu diantaranya TKW asal Malang, Jawa Timur.
Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang teridentifikasi menjadi korban tragedi Mina tersebut bernama Rumiati binti Nomo alias Aminah. Korban menjadi jemaah haji backpacker (berhaji dengan fasilitas pribadi).
“Sampai dengan saat ini, jumlah WNI mukimin yang menjadi korban peristiwa Mina berjumlah 4 orang,” kata Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil di Kantor Daker Mekkah, Senin (28/9/2015) dini hari
Sebelumnya tim PPIH berhasil mengidentifikasi tiga WNI yang menjadi Mukimin di Arab Saudi. Ketiganya merupakan pekerja di perusahaan Bin Ladin Group.
Tiga mukimin yang sebelumnya sudah teridentifikasi diantaranya; Akhmad Jamhuri bin Hisya dengan nomor iqomah (nomor identitas WNI yang tinggal di Arab Saudi) 2362046928, Wartoyo Usman Kalib dengan nomor iqomah 2389005337, dan Asdinur Sanuri Hamzah dengan nomor iqomah 2381436951.
Tetapi khusus untuk Aminah hanya memiliki paspor yang masih berlaku dengan tahun masa berlaku 2014 sampai 2017. Ia tidak memiliki Iqomah.
Konjen RI di Jeddah Darmakitri Syailendra menjelaskan bila Aminah sudah 10 tahun berada di Arab Saudi.
Ia tinggal bersama keponakannya di Jeddah dan bekerja pada seorang majikan. “Majikannya sedang liburan saat ini dan masih belum bisa dihubungi,” kata Darmakitri.
Keberadaan Aminah di Mina dalam rangka menunaikan ibadah haji tetapi tidak melalui jalur resmi, karena tidak ada trevel yang menjamin.
Berbeda dengan keberadaan tiga pekerja Bin Ladin Group mereka berhaji melalui sebuah agen travel resmi di Arab Saudi.
Kepastian bila jenazah yang ditemukan merupakan jenazah Aminah berdasarkan paspor yang dipegang dan telepon yang melekat di badannya sehingga saat ditelepon terhadap nomor yang ada, sang keponakan yang mengangkatnya dan membenarkan bila Aminah belum kembali.
“Ia tingga bersama keponakannya, kebetulan ada nomor teleponnya kemudian dihubungi dan betul yang mengangkatnya keponakannya yang berada di Jeddah. Keponakannya membenarkannya bila alamarhum tidak kembali,” ungkapnya.