Senin, 6 Oktober 2025

Ibadah Haji 2015

PBNU Pertanyakan Prosedur Operasional Keselamatan Pemerintah Arab Saudi

PBNU mempertanyakan prosedur keselamatan haji yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi dalam insiden Mina.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Y Gustaman
AP
Korban berjatuhan dalam insiden Mina 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mempertanyakan prosedur keselamatan haji yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi dalam insiden Mina.

"Haji kan setiap tahun. Apalagi dalam satu masa waktu haji dua kali (insiden). Bagaimana prosedur keselamatannya? Harusnya mereka dapat antisipasi dari awal," ujar Ketua LPBI PBNU, Ali Yusuf di Graha Oikoumene, Jakarta, Kamis (24/9/2015) malam.

Ali menilai dua kejadian yang menewaskan begitu banyak jemaah haji di musim ini tidak lumrah. Sebelum insiden Mina, jemaah haji tewas tertimpa crane roboh di Masjidil Haram, Mekah.

Kejadian beruntut yang memakan korban membuktikan Pemerintah Arab Saudi lalai dengan prosedur keselamatan. Ditambah, koordinasi dengan pemerintah negara lain yang mempunyai kuota haji di sana juga tidak baik.

"Kalau mereka mengerti ya harusnya bisa diatur. Jam segini untuk negara ini, lalu jam berikutnya untuk negara yang lain lagi. Kan mereka juga pasti ada datanya, agar tidak berdesakan," tambah dia.

Mewakili PBNU, Ali berduka atas insiden yang terjadi di Mina, di mana lebih dari 700 jemaah haji meninggal dunia terinjak-injak dan ratusan lainnya luka-luka.

"NU tetap prihatin atas kejadian tersebut, semoga tidak kembali terulang kejadian yang sama dan bagi para keluarga yang ditinggalkan, maka harus dapat bersabar," tambah dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved