PAN Mengaku Tidak Dalam Posisi Sodorkan Menteri ke Presiden Jokowi
Kabar kader PAN akan masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Joko Widodo terus menguat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar kader PAN akan masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Joko Widodo terus menguat. Hal itu diperkuat dengan kehadiran Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir di Istana, kemarin.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PAN Teguh Juwarno mengaku sejauh ini pihaknya bersikap bahwa kabinet adalah sepenuhnya Prerogatif Presiden dan Wakil Presiden.
"Jadi yang mengetahui kebutuhan kabinet, perlu tidaknya reshufle adalah presiden. Saat ini bangsa kita tengah didera dampak krisis global yang membuat perekonomian kita melambat," kata Teguh ketika dikonfirmasi, Jumat (11/9/2015).
Ia mengatakan dukungan PAN kepada pemerintah adalah agar pemerintah makin solid secara politik dan mampu mengirim sinyal positif guna mendapat kepercayaan publik bahwa pemerintah mampu melewati krisis ini.
"Presiden yang paling tahu kebutuhan kabinet. Jadi PAN tidak dalam posisi menyodor-nyodorkan calon menteri apalagi untuk menekan presiden," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Soetrisno Bachir tak memungkiri dirinya diminta untuk duduk dalam keanggotaan Komite Ekonomi Nasional (KEN). Ia menegaskan, sejumlah lain diajuka kepada Presiden untuk masuk ke dalam KEN.
"Ya saya sudah ada nama-nama banyak yang sudah saya masukkan. Ada para ekonom, industrialis, kemudian pengusaha-pengusaha," ujar Soetrisno.
Dikutip dari kompas.com, Soetrisno kemudian menyebutkan sejumlah nama. Antara lain, pengusaha seperti Hariyadi Sukamdani (pemilik Hotel Sahid Jaya), Putri Kusumawardhani (Mustika Ratu), Sudhamek (Garuda Food). Ada juga nama akademisi seperti Hendri Saparini (ekonom dari Universitas Gadjah Mada) dan Agus Pambagio (pengamat kebijakan publik).
Kepada wartawan, Soetrisno Bachir kemudian mengungkap soal kemungkinan Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet. Jadi tidaknya perombakan kabinet, Bachir menyebut sudah menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Kalau nanti kabinet itu misalnya ada reshuffle kemudian Pak Jokowi-JK memerlukan kader-kader PAN, khususnya di bidang ekonomi, kami siap," ujar dia. Ia kemudian memastikan, partainya memiliki kader-kader yang mumpuni di bidang ekonomi.