Ibadah Haji 2015
Pindah Bus Keberangkatan ke Mekkah Sejumlah Calhaj Tertunda
Jemaah haji asal Indonesia karena tidak mau berpisah dengan rombongannya memilih berpindah bus dari yang sudah ditentukan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH- Jemaah haji asal Indonesia karena tidak mau berpisah dengan rombongannya memilih berpindah bus dari yang sudah ditentukan, sehingga berakibat ada beberapa jemaah yang terpaksa harus kembali ke pemondokan sementara paspornya sudah berada di Mekkah.
Aturan yang ada di Arab Saudi cukup ketat dimana paspor dipegang sopir bus yang membawa jemaah dimana paspor tersebut harus sesuai dengan jemaah yang menumpang dibus yang dibawanya. Bila tidak maka jemaah akan diturunkan atau dikembalikan. Hal tersebut untuk menghindari permasalahan saat bus harus melakukan chek poin yang dilakukan petugas pemerintah Arab Saudi.
Kepala Daerah Kerja Madinah Nasrullah Jasam menjelaskan berbagai permasalah yang membuat jemaah terpaksa harus berangkat ke Mekkah terpisah dari rombongannya. Diantaranya jemaah tidak menempati bus yang sudah ditentukan,sehingga sat dicek muassasah di Bir Ali, jemaah terpaksa harus pindah bus atau dikembalikan ke pemondokan karena paspornya tidak ada di bus yang ditumpanginya.
“Paspor itu ketika dicek di muassasah sudah lengkap tapi ketika dibagikan di bus itu mungkin dia berpindah ke bus yang lain atau yang bersangkutan pindah sendiri tidak sesuai dengan rombongan yang sudah kita atur. Sehingga ada kemungkinan paspornya di bus 1 sementara orangnya di bus yang lain. Ketika diperiksa di hotel oleh petugas haji atau di Bir Ali oleh kementerian haji paspor yang bersangkutan tidak ada dan bus yang dimana ada paspor yang bersangkutan itu sudah jalan,” tutur Nasrullah di Kantor Misi Haji Indonesia di Madinah, Kamis (10/9/2015).
Selain itu, karena paspor saat jemaah tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) langsung dikumpulkan Maktab Mukala kemudian diserahkan ke Muassasah. Saat dilakukan penghitungan ada kekurangan satu atau dua paspor. Ketika akan diberangkatkan ke Mekkah tentu petugas akan mengecek keberadaan jumlah paspor dengan jumlah rombongan jemaah. Bila belulm ditemukan di Wukalah atau Muassasah maka jemaah belum bisa berangkat ke Mekkah hingga paspornya ditemukan.
“Sampai saat ini seluruhnya itu ketemu bahkan ada yang sempat hampir kita nyatakan hilang tapi kita berangkatkan dengan surat jalan dapat beberapa hari kemudian ternyata paspornya ada di wukala,” ungkapnya.
Banyaknya jemaah haji asal Indonesia dalam satu kloter sementara untuk pemberangkatan ke Mekkah dari Madinah dalam satu hari bisa mencapai 14 sampai 17 kloter tentu ada satu dua paspor jemaah yang terselip.
Tetapi setiap persoalan administrasi jemaah dipastikan bisa diselesaikan dan jemaah pasti bisa berangkat ke Mekkah karena sebetulnya paspor seluruh jemaah sudah terdata dalam sistem hanya wujudnya yang terkadang tidak ditemukan.
Meskipun data paspornyatidak ditemukan dalam sistem akan dikeluarkan surat jalan dari kementerian haji Arab Saudi.
“Nanti dari Daker dibuatkan surat, itu ditujukan ke pihak terkait seperti chek poin, polisi dan seterusnya bahwa yang bersangkutan adalah jemaah haji Indonesia yang mohon diperkenankan untu melewati titik tadi. Insyaallah persoalan administrasi bisa kita tangani,” ungkapnya.