Senin, 29 September 2025

Presiden Nilai Perlu Terobosan Kebijakan Dukung Eksportir UKM

Menurut Presiden, Sulawesi Selatan adalah motor penggerak perekonomian di kawasan Indonesia Timur.

Editor: Fajar Anjungroso
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Tim komunikasi presiden, Teten Masduki Berdiskusi dengan awak media, di ruang wartawan istana kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/6/2015). Tribunnews.com/Andri Malau 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menilai perlu ada terobosan baru untuk meningkatkan ekspor dari Provinsi Sulawesi Selatan, salah satunya memangkas alur administrasi yang dinilai kurang perlu

"Ini untuk memudahkan pelaku usaha melakukan kegiatan eksportasi komoditas ke negara-negara tujuan," ujar Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki melalui keterangannya kepada media, Senin (3/8/2015).

Teten mengatakan maksud Presiden perlu adanya terobosan baru tersebut mengingat saat ini sedang terjadi siklus perlambatan ekonomi. Selain masalah administrasi, perlu adanya terobosan kebijakan yang mendukung eksportir.

"Terutama usaha kecil dan menengah. Semua itu diperlukan untuk mendorong pelaku usaha meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan," kata Teten.

Menurut Presiden, Sulawesi Selatan adalah motor penggerak perekonomian di kawasan Indonesia Timur. Ini karena potensi ekspor Sulsel sangat beragam. Antara lain di bidang pertanian, perikanan (udang, Ikan dan rumput laut), pariwisata, perkebunan (kakao, biji kopi, jagung, dan cengkeh), pertambangan (nikel) dan kehutanan.

"Salah satu andalan Sulawesi Selatan adalah potensi kakao yang produksinya rata-rata mencapai 330,000 ton per tahun dan menjadi penyumbang terbesar untuk ekspor," ucap Teten.

Teten mengatakan Presiden merasa senang karena mendengar produk ekspor mengalami perluasan menjadi 27 komoditas ekspor. Mulai dari Udang Beku, Ikan Tuna Beku, Daging Kepiting, Gurita Beku, Ikan Segar, Kakao Biji, Kakao Residu, Kakao Powder, Kopi Arabika, Buah Markisa, Jagung, Marmer, Kayu Olahan, Rumput Laut, Karet, Ikan Hidup, Ikan fillet, Minyak Mete, Mete Kupas, Kulit Ari Mete, Tepung Terigu, Dedak Gandum, Budsudan (Dupa), Telur Ikan Terbang, Reptil Skin, Semen hingga Nikel.

Tujuan ekspor pun bervariasi mencapai 24 negara tujuan. Yakni Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Italia, Puorterico, Jerman, Malaysia, Singapura, Hongkong, Philipina, Denmark, Inggris, China, Polandia, Dubai UEA, Kuwait, Saudi Arabia, Ukraina, Spanyol, Israel, Belanda, Vietnam, Australia, dan Timor Leste.

Menurut Presiden, diversifikasi negara tujuan ekspor dari pasar tradisional ke pasar non tradisional (emerging country) sangat dibutuhkan ke depan.

"Dengan kerja keras semua pihak, Presiden berharap Sulawesi menjadi growth engine bagi perekonomian di kawasan Timur Indonesia," kata Teten.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan