Senin, 6 Oktober 2025

Muktamar Nahdlatul Ulama

Sampaikan Khutbah Iftitah, Gus Mus Minta Pandangan Tentang Revolusi Mental Ditinjau

Kami menggaris bawahi Revolusi Mental dalam rangka itu perlu meninjau banyak hal terutama meninjau pandangan kita

Penulis: Husein Sanusi
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Presiden RI, Joko Widodo didampingi Rais Akbar PBNU, KH Mustofa Bisri, Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siradj, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin dan Gubernur Jatim, Soekarwo menabuh bedug saat membuka Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang, Sabtu (1/3). Muktamar yang digelar di 4 ponpes akan berlangsung hingga Rabu (5/8). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU), Kyai Musthofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus menyampaikan khutbah iftitah dalam perhelatan Muktamar NU yang berlangsung di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015).

Dalam khutbah tersebut, Gus Mus menyinggung istilah Revolusi Mental yang sempat menjadi tagline Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang juga hadir dalam acara pembukaan Muktamar NU tersebut.

"Kami menggaris bawahi Revolusi Mental dalam rangka itu perlu meninjau banyak hal terutama meninjau pandangan kita terhadap dunia dan materi yang kini telah bergeser dari sekedar wasilah menjadi tujuan hidup. Demi dunia semuanya dihalalkan, korupsi termasuk sogok menyogok," ujar Gus Mus.

"Agama kini lebih banyak hanya sebagai lafad tanpa makna, agama dijadikan kendaraan kepentingan dan itu dicontohkan oleh orang yang terlanjur dianggap pemimpin, dalam hal ini revolusi mental diperlukan untuk membenarkan pandangan itu," tambahnya.

Kyai Kharismatik NU tersebut juga mengingatkan kembali tentang jati diri NU sebagai organisasi keulamaan yang diharapkan dalam momen muktamar bisa meneguhkan persatuan. "Muktamar ini istimewa karena bulan dilaksanakan di bulan Syawal dan Agustus," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved