WikiLeaks: J, Petinggi BIN Diincar untuk Pasok Penyadap Siluman Komputer
Situs mata-mata WikiLeaks membocorokan komunikasi melalui surat-surat elektronik atau email keduanya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Petinggi dua perusahaan bergerak di tekonologi dan informasi, Hagai Frankel dari Nice dan Daniel Maglietta Hackingteam yang dibocorkan WikiLeaks sungguh mengejutkan.
Mereka memperbincangkan produk berupa mata-mata elektronik siluman yang dapat ditanamkan ke mesin komputer, dan dapat dioperasikan melalui sistem remote control.
Situs mata-mata WikiLeaks membocorokan komunikasi melalui surat-surat elektronik atau email keduanya. Dalam surat-surat elektronik (surel) tersebut dibahas mengenai bisnis prangkat intelijen dan mata-mata, termasuk menyinggung badan intelijen Indonesia, yakni Badan Intelijen Stategis (BAIS) TNI, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya jelas memahami kekhawatiran Anda mengenai tabel perbandingan,” ujar Hagai petinggi Nice sambil mengingatkan Daniel agar sebelum pertemuan dengan pembeli informasi, data sebaiknya tersedia terlebih dahulu. Komunikasi surat elektronik itu terekam 26 November 2013, dan dibocorkan WikiLeaks, Kamis (9/7/2015).
Namun demikian, kata Hagai, tidak baik datang ke pertemuan tanpa menyediakan pesan apa pun sebelumnya, dan hanya meminta pelanggan untuk bertanya.
"Saya menyarankan agar Anda memberikan tabel perbandingan sebagai dasar mengacu beberapa poin yang jelas yang Anda miliki, sehingga kita akan dapat memulai proses,” tulis Hagai sambil menekankan, "Isu yang mewakili mitra adalah kuncinya.”
"Jika Anda ingin memiliki kemungkinan mengakses BIN, itu harus melalui mitra kami, yang akan memberi kompensasi kepada anda (seperti yang dibahas sebelumnya ... J)," tulis Hagai.
Belum diperoleh konfirmasi dari BIN maupun BAIS serta Nice dan Hackingteam terkait bocoran WikiLeaks tersebut.
"Aku ingat pertemuan kita, tapi ini terjadi beberapa bulan yang lalu, dan saya mengatakan bahwa jika pelanggan tidak menunjukkan minat sesungguhnya untuk membeli solusi kami dari mitra Anda, saya akan mencari sesuatu jalan keluar, dan ini masih kasus yang sama," tulis Daniel.
Dia melanjutkan, bagaimanapun rencana bisnis harus tetap dilanjutkan. "Berkaitan dengan data perbandingan, harap dicatat, ini adalah strategi perusahaan yang kita semua telah setujui sebelumnya, juga karena tidak memiliki produk yang mustahil memberikan dokumen akurat."
Daniel lalu telah meringkas beberapa poin terkait produk mata-mata yang dapat digunakan mitra sebagai kekuatan, yakni.
* Teknologi unparalleled invisibility, dalam skenario sesungguhnya, teknologi ini 99 persen siluman. “Kami menguji perangkat lunak terhadap sistem perlindungan yang menargetkan penggunaan, dan dalam kondisi yang sama, pada sistem nyata!”
Berdasarkan penelusurai TribunKaltim.co, patch diduga software berukuran kecil yang didisain memperbaiki, atau memperbarui suatu program komputer ataupun data-data yang didukungnya, termasuk perbaikan celah keamanan, dan meningkatkan performa dan penggunaan.
* Perangkat lunak berkembang sejak 10 tahun: versi sekarang, Galileo telah diluncurkan, dan dirilis bulan lalu. Berdasarkan penelusuran TribunKaltim.co, Galileo adalah sistem remote control yang membuat intelijen siber menjadi lebih mudah.
Penelusuran TribunKaltim.co menyebutkan, backdoor adalah salah satu jenis trojan pengawas komputer dari jarak jauh melalui jaringan baik lokal maupun internet.
* Selain kuat dan dapat diandalkan, sistem remote control adalah isntalasi tunggal yang dapat diatur sesuai skala hingga ratusan ribu target. Anda secara mudah dapat menambahkan lebih banyak kekuatan dan kapasitas sistem distribusi beban secara otomatis.
* Jaringan injektor adalah vektor infeksi kuat yang memungkinkan RCS ditanamkan ke lalu lintas jaringan target. Ini adalah solusi paten yang membutuhkan sedikit usaha untuk instalasi, dan risiko kecil bahkan dalam kasus kegagalan ISP (perusahaan penyedia jasa internet). Teknologi kami tidak perlu diinstal inline.
* Tidak ada backdoors inside: kami membiarkan klien kami untuk menjalankan kode sumber-sumber secara penuh.
28 Novmber 2013, tengah hari, Haga membalas surat Daniel penuh suka cita. “Terima kasih banyak. Ya, itu dia. Tetap jalin kontak.”
Membalas surat-menyurat elektronik dengan subjek yang sama, yakni 2 new opportunities in Indonesia, Daniel Maglietta menyurai Haga pada 7 Desember, menjelang siang, pukul 11.46.
“Percayalah semua baik dengan Anda. Saya bertanya-tanya apakah demo akan jadi diselenggarakan di Jakarta pekan depan?” tulis Daniel Maglietta.
Dua hari berselang, 9 Desember 2013 pukul 11:51 malam, Hagai berkirim surat lagi.
“Hai Daniel, seperti berpikir terjadi di Jakarta, beberapa peluang lain datang dan mendapat prioritas yang lebih tinggi ... :-). Saya berharap bahwa mitra kita akan kembali untuk menangani yang satu ini, pada awal tahun depan (2014).”
Surat-menyurat berakhir 10 Desember 2013 pukul 04.34 WIB. Daniel mengucap terima kasih kepada hagai, sembari menyebut, pihaknya akan fokus awal tahun 2014.