Senin, 6 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

Presiden Jokowi: Pasti Akan Dicopot!

Jokowi kembali mengingatkan lambatnya dwelling time di sana telah menyebabkan kerugian hingga Rp 780 triliun per tahun.

Editor: Johnson Simanjuntak
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo (kanan) memantau alur proses masuk dan keluarnya barang dari pelabuhan hingga masa tunggu di Terminal Nusantara Pura, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (17/6). Presiden Joko Widodo meminta pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan agar masa tunggu di pelabuhan atau dwelling time bisa dipercepat dari 5,5 hari menjadi 4,7 hari. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memastikan akan mencopot salah seorang pejabat terkait lambatnya dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Jokowi kembali mengingatkan lambatnya dwelling time di sana telah menyebabkan kerugian hingga Rp 780 triliun per tahun.

"Saya sudah ngomong apa? Kalau dicopot, ya akan dicopot," ujar Jokowi di istana kepresidenan, Kamis (18/6/2015).

Jokowi mengaku tak akan pandang bulu dalam mencari pejabat yang tak bisa mencapai target dwelling time menjadi 4,7 hari.

Dia menjelaskan petugas lapangan, dirjen, hingga menteri akan menerima konsekuensinya jika tidak juga bisa mempercepat kinejanya.

"Harus ngerti, di situ ada ketidakefisienan Rp 780 triliun. Loading dan unloading, bongkar muat, kelamaan karena hal-hal yang bersifat dokumen. Seperti itu meninggikan biaya logistik dan transportasi," ucap dia.

Jokowi belum mau mengungkap siapa pejabat yang akan dicopotnya itu. Menurut Jokowi, dirinya akan mengecek sendiri siapa yang membuat proses dwelling time di Tanjung Priok tetap lama.

"Nanti dilihat, kamu bisa lihat," ujarnya.

Pada Rabu siang lalu, Presiden Jokowi merasa geram karena tak mendapat jawaban yang memuaskan dari pejabat di Pelabuhan Tanjung Priok soal oknum yang memperlambat dwelling time atau waktu tunggu kontainer.

Jokowi bahkan mengancam akan mencopot petugas lapangan hingga menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas.

"Kita harus terbuka. Saya tanya, enggak ada jawabannya, ya saya cari sendiri jawabannya dengan cara saya. Kalau sulit, bisa saja dirjennya saya copot, pelaku di lapangan saya copot, bisa juga menterinya yang saya copot," kata Jokowi saat memimpin rapat mendadak di Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (17/6/2015) siang.

Hadir dalam rapat itu, yakni Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki. Hadir pula Direktur Utama Pelindo II RJ Lino. Rapat itu digelar setelah Jokowi memantau dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. Proses tibanya peti kemas hingga keluar dari pelabuhan dinilai Jokowi masih sangat lambat.(Sabrina Asril)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved