Eros Djarot: Pak Ben Berani Melawan Soeharto
Eros menuturkan, semasa hidupnya, Benjamin selalu menjadi barisan paling depan untuk melawan kebijakan Soeharto pada masa orde baru.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) yang sekaligus juga seniman, Eros Djarot menyampaikan belasungkawa yang dalam terhadap almarhum Benjamin Mangkoedilaga.
Ditemui di rumah duka, Eros menuturkan, semasa hidupnya, Benjamin selalu menjadi barisan paling depan untuk melawan kebijakan Soeharto pada masa orde baru.
"Buat saya, dia (Benjamin) pejuang reformasi, yang di zaman itu, dia berani melawan kekuasaan Soeharto dan dia salah satu hakim yang berani berlawanan dengan kebijakan Soeharto," kata Eros.
Eros menambahkan orang seperti Benjamin Mangkoedilaga pernah berjuang bersama-sama dengan dirinya untuk melawan tirani Soeharto. Selain itu Eros menyayangkan orang baik seperti Benjamin Mangkoedilaga telah dilupakan oleh banyak orang.
"Orang yang seperti ini (Benjamin) yang dilupakan oleh tikus-tikus Soeharto yang saat ini berada di parlemen," tambahnya.
Saat ini, jenazah mantan Hakim Agung Benjamin Mangkoedilaga dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di Al Azhar Memorial Garden, Karawang, Jawa Barat.
Mantan Ketua Hakim Agung Benjamin Mangkoedilaga berpulang di usia 77 tahun. Menurut kabar, almarhum meninggal dunia, Kamis (21/5/2015) pukul 16.30 di Rumah Sakit Jakarta.
Mantan Hakim Agung Benjamin mengawali karirnya sebagai asisten dosen FH UI, kemudian menjadi Hakim PN Rangkasbitung (1967-1974), Hakim PN Denpasar (1974-1979), Hakim PN Jakut (1979-1982), serta terakhir menjadi Hakim Agung.