Kabinet Jokowi JK
Luhut Panjaitan: Perombakan Kabinet Masih Terlalu Dini
Kalau saya lihat orang kita ini, maaf ya, jelang 100 hari. Siapa sih yang bisa.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luhut Binsar Panjaitan menilai bahwa perombakan kabinet adalah otoritas penuh dari Presiden Joko Widodo. Namun, Kepala Staf Kepresidenan itu melihat perombakan kabinet masih terlalu dini untuk dilakukan saat ini.
"Kalau saya lihat orang kita ini, maaf ya, jelang 100 hari. Siapa sih yang bisa. Kalau negara mapan mungkin iya. Tapi Indonesia 6 bulan itu is too early, terlalu dini," ujar Luhut di Istana Kepresidenan, Rabu (20/5/2015).
Luhut sepakat bahwa saat ini masih ada kekurangan yang terjadi. Namun, dia mengingatkan bahwa saat ini anggaran yang baru cair sehingga wajar apabila perekonomian terlihat melambat. Selain itu, ada keputusan mencabut BBM bersubsidi yang membawa dampak sementara.
Akan tetapi, Luhut yakin kondisi itu akan berubah pada kuartal berikutnya. Dengan tantangan di bidang ekonomi yang disebabkan berbagai faktor itu, Luhut menilai tidak sepantasnya publik menganggap kinerja menteri-menteri ekonomi pemerintah saat ini buruk.
"Cobalah pikir secara rasionalitas. Bagaimana sekarang itu, Januari-Februari baru tender. Dana baru turun April pertengahan. Kan itu ndak fair," ucap Luhut.
Luhut mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla kemarin.
Menurut dia, apabila Jokowi ingin merobak kabinetnya maka akan ada banyak pertimbangan yang akan diambil. Namun, dia memastikan bahwa Jokowi tidak akan mudah ditekan oleh kekuatan partai politik.
"Kalian itu melihat Presiden orang Solo, baik-baik terus. Tapi Presiden itu kalau mau ya dia jalankan," ucap pria yang sudah mengenal sejak Jokowi menjadi pengusaha mebel itu.(Sabrina Asril)