Kamis, 2 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

JK Ingin Reshuffle Kabinet, Jokowi Bilang Nanti Dilihat

Kata Firman, Presiden tidak goyah atas desakan wapres dan kelompok tertentu untuk melakukan reshuffle.

Warta Kota/Warta Kota/henry lopulalan
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana reshuffle (perombakan) kabinet Kerja Jokowi-JK terus mengemuka. Namun pandangan berbeda muncul dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jusuf Kalla menilai reshuffle perlu segera dilakukan dan tinggal menunggu waktu. "Siapapun yang diangkat oleh Presiden, ya bisa diganti oleh Presiden," kata Wapres usai menghadiri acara pembukaan seminar "Proteksi dan Monetisasi Hak Kekayaan Intelektual untuk Industri Film di Indonesia," di Hotel JS.Luansa, Jakarta Selatan, Rabu (6/5/2015).

BACA: Kata JK, Siapapun Menteri Bisa Di-Reshuffle

Pandangan berbeda dikemukakan Presiden Jokowi. "Reshuffle, nanti dilihat. Nanti lihat saja. Saya sudah sampaikan setiap pekerjaan, setiap yang kerja, semua menteri itu kita lihat harian, mingguan, bulanan. Itu kita lihat," ujar Jokowi usai menghadiri Rakernas dan Pelantikan Pengurus PAN di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

BACA JUGA: Jokowi Bilang Nanti Dilihat Soal Reshuffle

Menanggapi perbedaan pendapat itu, Firman Subagyo Wakil Ketua Fraksi Golkar mengingatkan kepada JK dan semua pihak harus menyadari dan memahami bahwa Resuffle adalah merupakan hak preogratif presiden.

"Untuk menyikapi kinerja pemerintah yang masih belum maksimal dan belum banyak yang bisa diharapkan hasilnya oleh masyarakat atau kata lain kinerja pemerintah masih dianggap jeblok harusnya Wakil presiden dan presiden meningkatkan koordinasi dan komunikasi untuk secara bersama sama melakukan evaluasi, utk mencari apa akar permasalahan sehingga kinerja pemerintah dan para menteri yang tidal maksimal," tegas anggota DPR RI, Jakarta, Jumat (8/5/2015).

Kata dia, reshuffle juga tidak akan menyelesaikan masalah justru akan menambah masalah baru. Yakni, ketika reshuffle hanya untuk untuk menempatkan orang-orang tertentu yang merupakan bagian skenario politik pemberian jatah kepada parpol tertentu yang sudah dijanjikan.

Untuk itu, sebaiknya Presiden tidak goyah atas desakan wapres dan kelompok tertentu untuk melakukan reshuffle.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved