Kamis, 2 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

Soal Enam Menteri Jokowi yang Layak Diganti, Ini Kata Ketua DPR Setya Novanto

Ketua DPR Setya Novanto mendesak pergantian 5-6 menteri Jokowi karena kinerjanya dinilai jeblok. Siapa saja?

Tribunnews/Dany Permana
Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla bersama jajaran menterinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR Setya Novanto berpendapat, Presiden Joko Widodo perlu menggan-ti sebagian anggota kabinet untuk meningkatkan dan menyelaraskan kinerja pemerintahan. Sejumlah menteri dinilai tidak optimal dan tidak memahami pekerjaannya.

"Saya kira hal penting bagi Presiden untuk melakukan evaluasi kerja menteri. Wacana reshuffle (pergantian) sudah mengemuka," kata Setya Novanto di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (30/4). Dia menambahkan, penilaian ini diberikan terkait fungsi DPR melakukan pengawasan pemerintahan.

Menurut Setya, enam bulan pertama kinerja pemerintahan Jokowi-Kalla berjalan timpang karena tidak optimalnya kerja sejumlah menteri. Dari 34 menteri anggota kabinet Jokowi-Kalla, lima-enam menteri di antaranya perlu diganti.

Namun, Setya tidak menyebut nama sejumlah menteri yang kinerjanya kurang baik. "Pak Presiden sudah tahu itu," ujarnya. Ia mengusulkan apabila terjadi reshuffle sebaiknya menteri baru berasal dari teknokrat.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, evaluasi kinerja kabinet dilakukan terus-menerus. Presiden punya cara sendiri mengukur kinerja kementerian sesuai dengan target kerja masing-masing.

"Misalnya, setelah rapat terbatas, Presiden selalu memberikan arahan dan tindak lanjut. Dari sana Presiden bisa mengevaluasi dan memberikan penekanan-penekanan khusus yang harus dilakukan," ucap Andi.

Sementara itu, saat ditanya tentang perombakan kabinet, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, "Kami kerja saja, yang menilai Pak Presiden."

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meyakini, perombakan kabinet tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Saat ini para menteri sedang berkonsentrasi bekerja sesuai programnya masing-masing. Persoalan yang sedang menjadi perhatian pemerintah antara lain gejolak harga beras dan nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah.(ZAL/NDY)

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved