Pemerintah Rencanakan Bangun 400 SMK Perikanan
Tidak kurang 400 SMK akan didirikan di seluruh Indonesia diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan lapangan di sektor perikanan di masa mendatang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan pemerintahan Joko Widodo mengembangkan industri berbasis kelautan mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Maritim mendirikan SMK Perikanan.
Tidak kurang 400 SMK akan didirikan di seluruh Indonesia diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan lapangan di sektor perikanan di masa mendatang.
Untuk tahap awal ini, akan dibagun 40 hingga 60 SMK Perikanan dan Kelautan yang akan menjadi rujukan, memiliki standar nasional dan internasional.
"Yang ingin kita capai melalui SMK-SMK perikanan ini adalah pengembangan kemaritiman untuk lima tahun kedepan," kata Direktur Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Ditjen Dikmen), Mustaghfirin Amin kepada wartawan belum lama ini.
Saat ini telah ditetapkan 10 SMK Perikanan dan Kelautan Unggulan sebagai SMK Percontohan, yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Tual dan Sulawesi Utara.
Menko Kemaritiman akan menyediakan 40 kapal untuk menjadi tempat praktek untuk siswa-siswi yang akan diberikan secara bertahap.
Selama menjalani pendidikan di sekolah, mereka mendapatkan pengetahuan secara menyeluruh mulai sektor perikanan, budidaya dan teknik kelautan.
"Kita mau membuat mereka standar, misalkan sertifikasi kualitas," katanya.
SMK Perikanan dan Kelautan, yang memiliki program studi Nautika Kapal Penangkap Ikan, Teknika Kapal Penangkap Ikan, Nautika Kapal Niaga, Teknika Kapal Niaga, Agribisnis Perikanan dan Agribisnis Rumput Laut segera ditingkatkan kemampuannya hingga memiliki kemampuan sertifikasi International Maritime Organization (IMO).
Khusus untuk menambah tenaga pengajar bidang nautika dan teknika, diupayakan pemberian sertifikasi mengajar Standar S-1 bagi para instruktur yang sudah berpengalaman di lapangan guna memperkuat Staf Pengajar di SMK Perikanan dan Kelautan.
"Para instruktur tadi bisa direkrut dari perwira TNI-AL yang sangat profesional di bidang bridge simulator, basic safety training dan diving yang saat ini banyak bertugas di Kobangdikal," katanya. (Eko Sutriyanto)