Senin, 6 Oktober 2025

Kisruh APBD DKI

DPRD Ajukan Hak Angket, Indikasi Kecemasan Terbongkarnya Dana Siluman

Keputusan DPRD DKI Jakarta mengajukan hak angket atas Gubernur DKI Jakarta, merupakan indikasi kecemasan terbongkarnya dana-dana siluman.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUN/DANY PERMANA
Massa dari Teman Ahok mengumpulkan dukungan melalui petisi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (3/1/2015). Kegiatan yang mengusung tema #GueAhok tersebut menggalang dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta yang sedang menghadapi pertentangan dengan DPRD Jakarta terkait dana APBD. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan DPRD DKI Jakarta mengajukan hak angket atas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merupakan indikasi kecemasan terbongkarnya dana-dana siluman.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Setara Institute, Hendardi, dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Senin (2/3/2015).

"Sangat mungkin strategi hak angket merupakan cara memutarbalikkan fakta dana-dana siluman. Diduga hak angket disetting oleh DPRD dan oknum pemerintahan tertentu di Provinsi DKI Jakarta," tutur Hendardi.

Menurut Hendardi, hanya kepentingan 'menyelamakan muka DPRD' yang bisa menyatukan langkah semua fraksi untuk menyerang Ahok.

Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama membongkar dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun. Mantan Bupati Belitung Timur itu menemukan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015, hasil pembahasan dengan DPRD.

Diduga DPRD ada di balik munculnya anggaran siluman tersebut. Ahok pun melaporkan temuannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat kemarin.

Hendardi menilai langkah Ahok melaporkan temuan anggaran siluman tersebut ke KPK hal yang tepat.

"Langkah Ahok gandeng KPK sudah tepat," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved