Kongres IV PAN
Dradjad Wibowo: Suara PAN Tertinggi di Era Kepemimpinan Hatta Rajasa
Dradjad Wibowo mengatakan pemilihan ketua umum membuka peluang dilakukan secara aklamasi ketimbang melalui sistem voting
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PAN Dradjad Wibowo mengatakan pemilihan ketua umum membuka peluang dilakukan secara aklamasi ketimbang melalui sistem voting. Ia menyebut kuncinya ada pada kerelaan hati. Dradjad kemudian memberikan analisis sederhana perolehan suara partainya yang naik selama kepemimpinan Hatta Rajasa menjadi ketua umum.
"Aalisis sederhana tentang perolehan suara PAN. Tertinggi pada kepemimpinan Hatta Rajasa, terendah saat kepemimpinan Soetrisno Bachir -Zulkifli Hasan . Tren terus menurun selama 1999, 2004, 2009," ungkap Dradjad, Senin 23/2/2015),
Dradjad menegaskan, dibawah kepemimpinan Hatta Rajasa sebagai ketua umum, tren buruk ini bukan hanya dihentikan, tapi dibalik menjadi naik, dan itu jelas perlu energi besar. "Suara PAN di bawah HR bahkan lebih tinggi dari 1999, saat puncak euforia reformasi," Dradjad meningatkan.
Sebelumnya, pengamat politik dari The Habibie Center, Bawono Kumoro menilai, saat ini posisi Hatta sebagai ketua umum PAN 'diserang' kubu Zulkifli yang mengusung isu peruubahan. Meski begitu, Bawono menganggap posisi Hatta sebenarnya masih di atas angin karena ide perubahan yang diusung Zulkifli belum konkret.
"Zulkifli butuh terobosan baru yang benar-benar tampil luar biasa jika ingin bertarung dengan Hatta," ujar Bawono Jumat (20/2/2015).
Ketidakjelasan ide Zulkifli soal ide perubahan, dipahami sebagai upaya membawa PAN keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan bergabung dengan partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Jargon itu (perubahan) bisa jadi akan ditafsirkan untuk membawa PAN keluar dari KMP," kata Bawono.
Jika ukurannya ketokohan, lanjutnya, maka cukup berat bagi Zulkifli untuk bersaing dengan Hatta yang dikenal sebagai politisi dan komunikator ulung. Terlebih, imbuhnya lagi, PAN di bawah Hatta mampu mendulang suara secara signifikan pada Pemilu Legislatif 2014 lalu dibandingkan pada 2009 saat partai berlambang matahari itu dipimpin Soetrisno Bachir.