Kamis, 2 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

Kisah Menteri Susi yang Helinya Gagal Mendarat di Istana Bogor dan Membuatnya Telat Rapat

Gara-gara helikopternya tak mendapat izin mendarat di Istana Bogor, Menteri Susi terlambat hadiri rapat dengan presiden.

WARTA KOTA/ALEX SUBAN
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memasuki Istana Bogor, Jawa Barat untuk mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Selasa (17/2/2015) siang. Rapat yang dihadiri oleh Ketua Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti membahas sejumlah potensi kerugian negara terkait perambahan hutan dan pencurian ikan. WARTA KOTA/ALEX SUBAN 

TRIBUNNEWS.COM -Sebuah helikopter berputar-putar di atas Istana Bogor, Selasa (17/2) siang. Helikopter itu seperti hendak mendarat di tanah lapang di Istana Bogor, tetapi urung dan kembali mengangkasa.

Saat itu, di salah satu ruangan di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo tengah memimpin rapat koordinasi tentang potensi penerimaan negara dari pajak serta pemberantasan illegal logging dan illegal fishing. Rapat itu, antara lain, diikuti Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan M Yusuf, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga dijadwalkan mengikuti rapat yang dimulai pukul 11.00 itu. Namun, ia datang terlambat, saat rapat sudah selesai.

Usut punya usut, helikopter yang berputar-putar di atas Istana Bogor itu ternyata ditumpangi Susi. Namun, helikopter yang dipakai Susi untuk mengejar waktu dari kantornya di Jakarta itu terganjal izin untuk mendarat di Istana Bogor hingga akhirnya mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara di Atang Sanjaya, Bogor, sekitar 5 kilometer dari Istana Bogor. Tersitanya waktu pendaratan helikopter itu membuat Susi terlambat tiba di ruang rapat.

Sejak Presiden Jokowi lebih sering beraktivitas di Istana Bogor, ritme menteri dan perangkat Istana Kepresidenan mau tidak mau juga berubah menyesuaikan dengan Presiden.

Beberapa menteri yang harus datang ke Istana Bogor lebih dari sekali dalam sehari memilih memesan kamar di hotel sebagai tempat transit agar tidak perlu bolak-balik ke Jakarta.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah AA Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, serta Menteri Perdagangan Rachmat Gobel tercatat memesan kamar di Hotel Salak yang ada di seberang Istana Bogor. ”Tidak dipakai kamarnya, hanya siang saja menteri di sini,” tutur salah seorang petugas Hotel Salak. (C Wahyu Haryo/Andy Riza Hidayat)

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved