Lantik Budi Gunawan Jadi Kapolri, Jokowi Ambil Risiko Teringan
ada tiga konsekuensi yang harus ditanggung Jokowi jika tetap melantik Budi Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Pol Budi Gunawan dikabarkan sudah datang ke Istana Bogor untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, Senin (16/2/2015). Hal tersebut bisa dianggap menjadi pertanda Jokowi akan melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Ketika Pak BG (Budi Gunawan) dipanggil ke Istana Bogor, melihat peristiwa itu secara komunikasi politik itu pesan bahwa presiden akan melantik Pak BG (sebagai Kapolri). Saya yakin presiden akan melantiknya," kata pengamat politik, Heri Budianto, di Hotel Akmani, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015).
Dijelaskannya dalam sebuah diskusi yang bertema "Kriminalisasi no, justice for all, yes!" Heri curiga bila Komjen Budi Gunawan sudah mengetahui dirinya akan dilantik tetapi Jokowi minta merahasiakannya.
"Saya curiga jangan-jangan Pak BG sudah tahu tapi nggak boleh bicara, 90 persen saya yakin dilantik," katanya.
Dikatakan Heri, ada tiga konsekuensi yang harus ditanggung Jokowi jika tetap melantik Budi Gunawan. Pertama akan timbul kekecewaan dari masyarakat. Namun Heri menilai Jokowi memiliki insting psikologi publik, sehingga saat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutus tidak sahnya penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka, Jokowi tidak buru-buru melantiknya karena alasan psikologi publik sedang naik.
Risiko kedua akan ada kekecewaan dari tim 9 yang sebelumnya dibentuk, dan ketiga sejumlah aktivis antikorupsi akan melabeli Jokowi tidak memiliki komitmen dengan pemberantasan korupsi.
Tetapi tiga risiko itu tidak lebih besar dibanding tidak melantik Budi Gunawan. Dalam masa pemerintahan selama lima tahun ke depan, Jokowi akan terus berhadapan dengan DPR yang mengakibatkan roda pemerintahan tidak jalan.
"Sehingga risiko paling ringan adalah melantik BG sebagai Kapolri," katanya.