Calon Kapolri
Anggota Tim 9 Minta KPK dan Polri Hentikan Panggil Memanggil
Anggota tim 9 Imam Prasodjo meminta Polri dan KPK untuk mendinginkan suasana terlbih dahulu dengan menghentikan panggil memanggil
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Anggota tim 9 Imam Prasodjo meminta Polri dan KPK untuk mendinginkan suasana terlbih dahulu dengan menghentikan panggil memanggil untuk proses kasus yang sedang ditangani dua institusi penegak hukum tersebut.
Imam menjelaskan pihaknya sengaja memanggil Pimpinan KPK dan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti untuk mengetahui pasti duduk masalahnya.
"Dari kedua belah pihak ini kita berusaha cari cara solusi apa jalan keluarnya. Kan tim independen ini tim informal, kalau diundang datang, karena dua duanya diundang kan nih. Coba cooling down dulu apalagi presiden mau pergi. Jangan saling panggil memanggil dulu walaupun secara hukum dibenarkan saja, tapi kan tensi politik jadi semakin tinggi," ungkap Imam di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Apalagi saat ini Presiden Jokowi ingin melihat hasil sidang pra peradilan yang diajukan pihak Komjen Pol Budi Gunawan. Walaupun dikatakan Sosiolog Universitas Indonesia ini argumen pra peradilan tidak pada tempatnya.
"Kita tunggu saja, mudah mudahan Pak Jokowi tidak kelamaan membiarkan situasi terombang ambing seperti ini. Karena yang dirugikan Pak Jokowi," ungkapnya.
Tim 9 pun tidak punya kekuatan apa-apa karena posisinya dianggap tidak jelas. Berbeda saat KPK Polri bersitegang saat proses hukum Irjen Pol Djoko Susilo dimasa presiden Susilo Bambang Yudhoyono dimana tim yang dibentuk jelas karena memiliki mandat dari presiden.
"Tapi ini kan tadinya sudah dirancang terus tiba-tiba nggak jadi. Tentu itu ada pengaruh atau tarik menarik," ucapnya.
Imam pun paham dengan keadaan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan saat ini yang ngotot tidak mau mengundurkan diri.
"Karena kalau mundur dia langsung jadi tersangka makanya dia all out. Pakai jurus apa pun, bargainingnya, ok semua kita akhiri, tapi status tersangka dicopot. Wajar-wajar saja tapi problemnya apa bisa," ucapnya.