Kamis, 2 Oktober 2025

Budi Gunawan Tersangka

PDIP Sebut Awalnya Dapat Jatah 15 Menteri, Turun Jadi 8, Lalu 4 Kursi Diambil

Arteria membantah Komjen Budi Gunawan merupakan perintah Megawati.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Anggota divisi hukum PDIP Arteria Dahlan menunjukkan foto Ketua KPK Abraham Samad dengan seorang anak petinggi TNI diduga bahas soal Cawapres saat Pilpres 2014 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI‎ Perjuangan membantah calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan merupakan pesanan Megawati Soekarnoputri.

Politisi PDIP Arteria Dahlan menyatakan posisi calon Kapolri merupakan hak Presiden Joko Widodo.

"Ibu Mega, ketua umum kami, berpolitik dengan tulus, tidak punya kepentingan macam-macam," kata anggota divisi hukum PDIP Arteria Dahlan di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu (1/2/2015).

BACA: Arteria Tunjukkan Foto Abraham Samad dengan Petinggi TNI

Bahkan PDIP sebagai pengusung Jokowi-JK, kata Arteria, tidak pernah ikut campur dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Ia pun mengungkit jatah menteri PDIP pada kabinet kerja yang dibentuk Presiden Jokowi. Seharusnya sebagai pengusung PDIP berhak mendapatkan mayoritas jatah menteri.

"Jatahnya menteri (dari) PDIP 15 kursi, kemudian dijatah 8 buat PDIP. Yang diambil 4 kursi. Ini kita perlihatkan. Kita coba cerdaskan masyarakat, meskipun berhadapan dengan opini publik," kata Arteria.

Ia pun kembali membantah Komjen Budi Gunawan merupakan perintah Megawati. Meskipun Budi dikenal sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.

"Enggak, itu domainnya Jokowi, tanya Pak Jokowi, saat penetapan ditekan atau tidak," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved