Kamis, 2 Oktober 2025

Duet Jokowi JK

LSI: 53,71 Persen Publik Tidak Puas dengan Kinerja Jokowi

mayoritas publik yakni sebesar 53,71 persen menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Presiden RI Joko Widodo bersiap menaiki heli yang akan diterbangkan menuju Pelabuhan Kualatanjung, Kabupaten Batubara, di Pangkalan Udara (Lanud) Suwondo, Medan, Sumatera Utara, Selasa (27/1/2015). Dalam kunjungan kerjanya ke Sumut, Presiden Jokowi meresmikan proyek pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kualatanjung, proyek diversifikasi produk (ingot menjadi billet) dan pengembangan pabrik peleburan alumunium PT Inalum, pencanangan Kawasan Industri Terpadu Kualatanjung-Sei Mangkei, pembangunan Gardu induk Sei Mangkei, pembangunan pabrik minyak goreng di Sei Mangkei, serta pencanangan operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tepat 100 hari kerja Presiden Jokowi, kepuasan masyarakat terhadap pemerintahannya bersama Jusuf Kalla ternyata merosot di bawah 45 persen. Bahkan tinggal 42,29 persen publik yang menyatakan puas.

Demikian disampaikan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby saat merilis survei terbarunya "100 hari Jokowi : 3 rapor merah, 2 rapor biru" di kantor LSI, Jakarta, Kamis (29/1/2015)

"Sedangkan mayoritas publik yakni sebesar 53,71 persen menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi. Mayoritas publik pun menyayangkan Jokowi kehilangan momentum perubahan 100 hari pertamanya," kata Adjie.

Untuk diketahui, kepuasan publik terhadap Jokowi menurun drastis jika dibadingkan dengan harapan dan dukungannya setelah terpilih presiden menurut survei ini. Bila Jokowi terpilih sebagai presiden dengan dukungan 53.15 suara, bahkan sebelum dilantik, harapan publik akan Jokowi berada di 71,73 persen per Agustus 2014.

Menurunnya kepuasan terhadap Jokowi terjadi di semua lapisan masyarakat. Bahkan kata Adjie ketidakpuasan terhadap Jokowi lebih banyak dari kalangan perempuan, wong cilik dan publik di pedesaan.

Sebagai catatan, Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling degan 1200 responden dan margin f error sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan di 33 provinsi di Indonesia. Survei milik Denny JA ini pun menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD dan indepth interview.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved