Jumat, 3 Oktober 2025

Kabinet Jokowi JK

Pengamat: Jokowi Disarankan Ganti Kepala BIN

Yang bisa berakibat, negara terancam disintegrasi.

Editor: Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengibaran atribut gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) berupa lambang bintang kejora di Bundaran Hotel Indonesia dan bendera Gerakan Aceh Merdeka di Aceh pada awal Desember 2014 dianggap menjadi bukti, Badan Intelijen Negara (BIN) gagal dalam menjalankan tugasnya. Yang bisa berakibat, negara  terancam disintegrasi.

"Kasus diatas, BIN sebenarnya tahu atau memang pura-pura tidak tahu?" ujar Pengamat Intelijen dari Lembaga Kajian Strategis Negara, Irwan Suhanto saat berbicara kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/12/2014).

Ia menegaskan, jika BIN ternyata memang kecolongan informasi, artinya BIN sangat lemah. Tetapi, sambung Irwan, jika pengibaran atribut gerakan separatis OPM dan GAM bagian dari skenario, justru BIN sedang mempermalukan dirinya sendiri. "Ini condong kepada permainan skenario dari BIN itu sendiri. BIN harus segera diganti, Jokowi harus punya kepala BIN baru yang bisa bersinergi dengan baik," saran  Irwan.

Sebagaimana diketahui, lebih dari 100 warga Papua berikat kepala lambang bintang kejora berdemo di Bundaran HI, Jl Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (1/12/2014), bertepatan dengan Hari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Para warga Papua tersebut menuntut kemerdekaan Papua. Sementara itu, di Aceh Besar telah berkibar bendera gerakan separatis Gerakan Aceh Merdeka menjelang Milad GAM ke-38 pada Kamis (4/12/2014).

Keberadaan bendera Bulan Bintang ini memang masih menjadi kontroversi, meski sebetulkan DPRA periode 2009-2014 telah merampungkan qanunnya. Tapi bendera ini mendapat penolakan dari pemerintah pusat lantaran dianggap begitu indentik dengan bendera GAM.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved